Cari

WHO Beri Penghormatan pada 115 Ribu Tenaga Medis yang Gugur Akibat COVID-19

Foto: Unsplash

 

Schoolmedia News, Jenewa -  Pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membuka sidang Majelis Kesehatan Dunia tahunan badan tersebut di Jenewa, Senin (24/5) dengan memberikan penghormatan kepada 115.000 pekerja perawatan kesehatan di seluruh dunia yang gugur dalam tugasnya memerangi pandemi COVID-19. Dalam komentarnya kepada badan pembuat keputusan WHO itu, Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan petugas kesehatan dan perawatan di dunia mempertaruhkan nyawa selama hampir 18 bulan, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Jumat (27/5/2021). Ia mengatakan, mereka telah menyelamatkan nyawa yang tak terhitung jumlahnya dan berjuang untuk orang lain dan meski memberikan upaya terbaiknya namun kemudian meninggal.

Tedros mengatakan ia senang jumlah kasus baru dan kematian turun selama tiga minggu berturut-turut, namun memperingatkan, dunia tetap dalam situasi yang sangat berbahaya. Ia mengatakan, "Kita harus tahu jelas: pandemi belum berakhir, dan tidak akan berakhir sampai dan kecuali penularan dikendalikan di setiap negara terakhir."

 

Baca jugaTelkomsel Tetap Rilis 5G di Tengah Hamtaman Pandemi COVID-19

 

Sekjen WHO sekali lagi mengecam negara-negara terkaya di dunia atas apa yang disebutnya sebagai "skandal ketidakadilan" dalam pengiriman vaksin COVID-19 yang "menyebabkan pandemi terus melanda". Ia mencatat 75 persen lebih dari semua dosis vaksin diberikan hanya di 10 negara. Ia meminta negara-negara anggota untuk mendukung upaya besar-besaran untuk memvaksinasi setidaknya 10 persen populasi di setiap negara selambatnya bulan September, dan “upaya vaksinasi hingga Desember” untuk sekurangnya 30 persen populasi pada akhir tahun. Sebelumnya, Taiwan mengecam, apa yang disebutnya sebagai "ketidakpedulian" WHO terhadap hak kesehatan masyarakat di negara pulau itu. Taiwan tidak diundang ke sidang Majelis Kesehatan Dunia karena menurut Taiwan, WHO mendapat tekanan dari China.

Dalam pernyataan bersama, Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu dan Menteri Kesehatan Chen Shih-chung mengatakan, “Sebagai badan kesehatan internasional profesional, Organisasi Kesehatan Dunia harus melayani kesehatan dan kesejahteraan semua umat manusia dan tidak menyerah pada kepentingan politik anggota tertentu.” Taiwan tidak diikutsertakan dalam sebagian besar organisasi internasional seperti WHO karena China keberatan dan menganggap pulau berpemerintahan sendiri itu sebagai bagian dari wilayahnya dan bukan negara merdeka.

Lipsus Selanjutnya
UMKM Serap 97% Tenaga Kerja, Namun Kontribusi Pada PDB Hanya 57%
Lipsus Sebelumnya
Jepang-Indonesia Tandatangani Serah Terima Kapal Pengawas Perikanan

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar