Cari

Gerakan Daya Beli Masyarakat Digelar Pameran In Store Promotion

Kementerian Perdagangan bersama Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) kembali menyelenggarakan In Store Promotion di Mal Gandaria City, Jakarta. Pameran dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Menteri Perdagangan Bidang Perdagangan Jasa, Frida Adiati, Rabu (21 Apr).

Schoolmedia News, Jakarta - Kementerian Perdagangan Bersama Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) kembali menyelenggarakan In Store Promotion di Mal Gandaria City, Jakarta. 

Acara berlangsung selama enam hari dari 20—25 April 2021 ini, sebagai upaya untuk menarik minat beli konsumen dan membantu pelaku UMKM agar tetap eksis mempromosikan produknya melalui pameran luring. 

“In Store Promotion merupakan salah satu komitmen Kementerian Perdagangan dalam menyemarakkan kembali pusat perbelanjaan. Kegiatan ini diharapkan akan menarik kembali minat masyarakat dalam berbelanja, khususnya di pusat perbelanjaan di tengah pandemi Covid-19. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan memotivasi pelaku UMKM untuk meningkatkan kreativitas dan kualitas produknya.” ujar Staf Ahli Bidang Perdagangan Jasa Frida Adiati saat membuka acara pada, Rabu (21/4) di Mal Gandaria City.

Sebanyak 24 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) busana muslim dan aksesori, serta 15 pelaku usaha kuliner dan pangan bersertifikat halal berpartisipasi dalam kegiatan ini. Acara ini diharapkan mampu memainkan perannya untuk menggerakkan ekonomi dan menjaga daya beli masyarakat. 

“Semangat para pelaku usaha untuk berkarya dan berkreasi perlu difasilitasi dan diberi kemudahan, khususnya untuk dapat memamerkan karya-karyanya. Dengan In Store Promotion, produk-produk UMKM akan semakin dikenal oleh masyarakat atau konsumen dalam negeri.” ujar Frida. 

Fesyen dan kuliner harus terus didorong agar dapat memenuhi standar kualitas dan tuntutan pasar domestik maupun internasional. 

Strategi yang perlu dibangun untuk dapat bersaing di pasar, antara lain melakukan pengembangan desain dan inovasi produk. Desain yang berkualitas akan membentuk standar harga yang sesuai, sehingga dapat merebut pasar. 

“Kami mengimbau kepada para pelaku UMKM untuk menghasilkan produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Sebab, kelangsungan usaha harus terus kita jaga bersama. Inilah yang kita sebut keberlanjutan dalam operasionalisasi usaha.” ujar Frida. 

Berdasarkan data dari The State of the Global Islamic Economy Report tahun 2020/2021, pada 2019 nilai konsumsi fesyen muslim di Indonesia tercatat sebesar USD 16 miliar atau terbesar kelima di dunia setelah Iran, Turki, Saudi Arabia, dan Pakistan. 

“Nilai konsumsi yang demikian besar merupakan peluang pasar yang perlu diisi oleh produk-produk fesyen dalam negeri. Apalagi, saat ini Indonesia berada di peringkat ketiga sebagai negara yang mengembangkan fesyen muslim terbaik di dunia.” ujar Frida. 

Pemerintah optimis mampu memenangi pasar perdagangan baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Untuk kedepannya, Indonesia diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan serta kiblat fesyen dan makanan halal dunia. 

“Melalui In Store Promotion kali ini, marilah kita menggemakan kembali gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI). Semoga pameran ini dapat mengangkat citra produk UMKM dan memacu pemulihan pertumbuhan ekonomi kita.” ujar Frida. 

Acara tersebut dihadiri Ketua APPBI, Alponshus Widjaja; Pimpinan Mal Gandaria City, Stefanus Ridwan dan Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri, Ida Rustini. 


Penulis : Keke Lovina 

Lipsus Selanjutnya
Buku Gigital “Peta Ekosistem Industri Game Indonesia 2020” Diluncurkan
Lipsus Sebelumnya
68 Juta Orang Dewasa di Indonesia Alami Obesitas, DM Penyebab Kematian Tertinggi

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar