Cari

Pendidikan Indonesia Tertinggal dari Vietnam, Wapres Beberkan Solusinya

Foto: Pixabay

 

Schoolmedia News, Jakarta - Indonesia harus memacu berbagai inovasi dan pengembangan teknologi untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain. Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan inovasi dan sinergi berkontribusi besar terhadap pembangunan sebuah negara.

Dia merujuk pada laporan Global Innovation Index (GII) 2020. Melansir dari laman Sindo, GII menyebut, negara-negara dengan skor inovasi tinggi cenderung memiliki produk domestik bruto (PDB) per kapita lebih tinggi.

“Berdasarkan laporan GII pada 2018 dan 2019, peringkat Indonesia tidak bergeser dari posisi 85 dari 130 negara di dunia. Karena itu, untuk mengejar ketertinggalan, bangsa Indonesia, terutama lembaga pendidikan, perlu memacu inovasi dan sinergitas lebih jauh lagi,” ujarnya melalui akun twitter @Kiyai_MarufAmin, Kamis, 24 Septmber 2020.

 

Baca juga: Wakil Menteri Beberkan Alasan Indonesia Sulit Cetak Talenta

 

Dalam Dies Natalis ke 55, Universitas Lampung (Unila), Ma’ruf Amin mengklaim Indonesia mempunyai alokasi anggaran lebih besar dalam bidang riset dan pengembangan dibandingkan Vietnam.

“Tapi, jumlah sumber daya peneliti Indonesia hanya 89 orang per 1 juta penduduk. Sedangkan, Vietnam memiliki jumlah peneliti 673 per 1 juta penduduk,” tuturnya.

Ma’ruf Amin memaparkan alokasi anggaran riset dan pengembangan dari pemerintah sebesar 40 persen dan sisanya dari swasta. Di Vietnam, alokasi anggaran riset dan pengembangan dari industri swasta sebesar 52 persen dan sisanya pemerintah.

 

Baca juga: DPR Minta Bantuan Operasional Pesantren Tidak Dihentikan

 

“Karena itu, inovasi dan sinergi menjadi faktor penting dalam mengejar ketertinggalan. Selain inovasi dan sinergitas, daya saing SDM juga perlu menjadi perhatian dimana hal ini erat kaitannya dengan produktivitas nasional,” ujarnya.

Berdasarkan data Asian Productivity Organization (APO) 2018, posisi produktivitas per pekerja Indonesia berada di peringkat ke-4 dari 8 negara Asia yang tergabung dalam organisasi tersebut.

“Di era persaingan dagang yang semakin kompetitif, Indonesia harus mampu meningkatkan produktivitas melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan SDM, pemanfaatan teknologi yang tepat guna, inovasi serta iklim usaha yang lebih baik,” ujarnya.

Lipsus Selanjutnya
Abu Dhabi Bagikan Gelang Pelacak Virus Corona untuk Wisatawan
Lipsus Sebelumnya
Wamenag Minta Masyarakat Laporkan Pungli Pesantren dan Madrasah

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar