Foto: Pixabay
Schoolmedia News, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menilai pendidikan jarak jauh (PJJ) yang mulai masif diterapkan selama pandemi masih belum optimal dalam mendidik siswa.
Terutama terkait pendidikan karakter anak. Ia menganggap, banyak sekali terabaikan. Hal itu, menurutnya, menunjukkan hak pendidikan anak belum terpenuhi.
"Harus ada keberanian dari pengelola pendidikan untuk melakukan terobosan. Terlebih kita tahu, PJJ ternyata dibandingkan plusnya lebih banyak minusnya," kata Muhadjir, Kamis, 20 Agustus 2020, seperti dilansir dari laman RRI.
Baca juga: Luncurkan Buku, Ditjen Dikti: Karya Tentang Kedaulatan Pangan Jadi Acuan Pendidikan
Muhadjir mengungkapkan tingkat sebaran fasilitas PJJ juga belum merata dan memadai di seluruh Indonesia. Meskipun pada periode lalu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah membuat program afirmasi sekaligus memberikan fasilitas pendidikan khususnya di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
"Dengan wabah Covid-19 ini makin terlihat sebenarnya kelemahan-kelemahan dalam fasilitas pendidikan kita yang belum terselesaikan dengan baik," ujarnya.
Baca juga: Kompetisi Matematika Online Kembali Digelar, Daftar Sekarang Yuk!
Dia menyatakan, dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6/2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19, maka diharapkan pengelola pendidikan dapat memberlakukan secara ketat protokol kesehatan di lingkungan satuan pendidikan atau sekolah.
"Kalau protokol kesehatan bisa dilaksanakan dengan baik, maka ke depan ini akan bisa diterapkan pada bidang-bidang lain dan menjadi modal dasar menuju Indonesia maju," ujarnya.
Tinggalkan Komentar