Cari

Jokowi: Angka Stunting 10 Provinsi Masih Tinggi

Foto: Pixabay

 

Schoolmedia News, Jakarta - Presiden Joko Widodo, memerintahkan kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan untuk menyampaikan kepada Gubernur di 10 provinsi, untuk fokus pada pencegahan dan penurunan stunting (tumbuh kerdil) pada anak-anak. 

Ia menyebut, masih ada 10 provinsi di Indonesia, yang tingkat prevalensi stunting-nya masih terbilang tinggi.

"Kita fokus saja untuk menurunkan stunting di 10 provinsi yang tingkat prevalensi stunting-nya tertinggi. 10 provinsi tersebut adalah NTT, Sulawesi Barat, NTB, Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah," kata Presiden Jokowi  dalam arahan Rapat Terbatas mengenai Percepatan Penurunan Stunting di Istana Merdeka, Rabu, 5 Agustus 2020, seperti dilansir dari laman RRI.

 

Baca juga: Kota Malang Siapkan Diri untuk Adakan Sekolah Tatap Muka

 

Karenanya, Jokowi pun memerintahkan kepada jajaran di bawahnya, mulai dari menteri hingga ke Gubernur untuk bisa lebih fokus dan konsentrasi pada penurunan angka stunting.

"Dan untuk itu, saya juga minta kepada para Gubernur, Mendagri, untuk bisa menyampaikan ke bupati dan walikota hingga kepala desa di 10 provinsi itu, (supaya) betul-betul bisa konsentrasi dan fokus pada penurunan stunting," ujar Jokowi menambahkan.

Tak lupa, ia juga mengatakan agar aspek edukasi dan sosialisasi harus terus digencarkan, khususnya kepada para ibu, termasuk ibu hamil dan menyusui, agar mereka dapat paham betul mengenai pencegahan stunting.

"Aspek promotif, edukasi, sosialasi bagi ibu hamil dan juga keluarga, (ini) harus terus digencarkan sehingga meningkatkan pemahaman pencegahan stunting," ujarnya.

 

Baca juga: Siswa Bandung Kini Dapat Bantuan Rp 2 Juta, Syaratnya Apa?

 

Ia bahkan juga memerintahkan untuk ada pelibatan (ibu-ibu) PKK, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga ke tingkat RT RW setempat.

"Saya minta ini juga melibatkan PKK, tokoh agama, tokoh masyarakat, RT RW setempat, dan relawan. Dan kita harapkan ini menjadi gerakan bersama di tengah masyarakat," katanya.

 

Baca juga: Ditjen Dikti Gandeng Indosat Sediakan Layanan Telekomunikasi Murah

 

Di tengah pandemi Covid-19 ini, masyarakat Indonesia juga harus berhadapan dengan masalah stunting yang masih menjadi pekerjaan bersama dalam hal penurunan angka stunting. 

Hanya saja, ini semua baru akan tercapai jika suah ada perubahan perilaku di tengah masyarakat, untuk secara sadar lebih disiplin dalam menerapkan pola hidup sehat dan bersih, mengkonsumsi gizi baik dan tinggi, untuk mencegah peningkatan angka stunting di Indonesia. 

Lipsus Selanjutnya
Rencana Pemerintah untuk Pekerja Gaji di Bawah Rp 5 Juta
Lipsus Sebelumnya
Ditjen Dikti Gandeng Indosat Sediakan Layanan Telekomunikasi Murah

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar