Cari

Perusahaan Swiss Klaim Ciptakan Baju yang Bisa Bunuh 99,9% Virus Corona

Foto: Unsplash

 

Schoolmedia News, Swiss – Pandemi Covid-19 yang masih belum mereda hingga saat ini membuat berbagai pihak mencari solusi agar tetap bisa melakukan aktivitas. Di era New Normal, setiap masyarakat sudah diperbolehkan untuk kembali beraktivitas. Namun, ada beberapa kekhawatiran karena pandemi corona yang masih terus meluas.

Hal ini lah yang mendorong perusahaan tekstil asal Swiss mengembangkan teknologi pakaian antivirus. Perusahaan tekstil di Swiss mengembangkan material yang diklaim bisa membuat Sars-Cov-2, virus penyebab COVID-19, tak bertahan lama di permukaan kain. HeiQ pertama kali memperkenalkan teknologi Viroblock ini pada Maret 2020. 

Teknologi Viroblock ini menambahkan film tak kasat mata ke dalam kain yang diklaim bisa membunuh 99,9% virus Corona tak lama setelah terpapar pada baju. Chief Marketing Officer HeiQ Hoi Kwan Lam menjelaskan bahwa berdasarkan penelitian, virus bisa hidup di atas permukaan kain, pada suhu ruangan hingga dua hari. Namun ia mengklaim Viroblock bisa membunuh virus Corona hanya dalam 30 menit dilansir dari Vogue, Kamis (23/7/2020).

 

Baca jugaKreatif, Pasangan Ini Daur Ulang Bungkus Makanan Jadi Tas Branded

 

Sayangnya lapisan Viroblock pada kain ini tidak bersifat permanen. Lapisan antivirus tersebut akan hilang setelah 30 kali pencucian. Teknologi ini sudah diterapkan pada beberapa produk fashion salah satunya denim. Artistic Denim Mills, produsen denim ternama berbasis di Pakistan, telah berkolaborasi dengan HeiQ untuk menciptakan jeans antivirus pertama untuk label DL1961 dan Warp + Weft.

Mulai Oktober 2020, setiap pasang jeans keluaran dua brand tersebut akan diproduksi menggunakan teknologi Viroblock. Penambahan fitur ini dilakukan pada proses terakhir pembuatan jeans. Setelah jeans dicuci dan diberi efek washed menggunakan laser, komponen film Viroblock ditambahkan ke bahan pelembut kain, sehingga menimbulkan reaksi kimia. Reaksi tersebut akan membentuk lapisan antimikroba dan antivirus di atas jeans.

Menurut Sarah Ahmed, desainer DL1961 dan Warp + Weft, inovasi ini akan sangat berguna bagi pebisnis retail maupun pembeli untuk memastikan keamanan mereka, saat berbelanja pakaian di toko. Dengan begitu pakaian yang sudah pernah dicoba di kamar pas akan steril dari virus dengan sendirinya. Teknologi Viroblock ini juga sudah mulai berkolaborasi dengan brand asal Indonesia yaitu Zoya.

Lipsus Selanjutnya
Perusahaan CSR Dapat Dana, DPR: Kemendikbud Lukai Guru
Lipsus Sebelumnya
Kreatif, Pasangan Ini Daur Ulang Bungkus Makanan Jadi Tas Branded

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar