Cari

Dirjen Dikti: Kreativitas Inovasi Hubungkan Perguruan Tinggi dengan Industri  

Foto: Pixabay

 

Schoolmedia News, Jakarta - Inovasi dalam bidang ekspor, saat ini dapat dilakukan dengan menghubungkan antara perguruan tinggi sebagai lembaga riset dan industri sebagai basar. Ini adalah solusi di masa pandemi. Hal tersebut mengemuka dari Plt. Dirjen Dikti, Nizamdalam Webinar Kelas Ekspor dengan tema Two Ways: Innovation for All.

“Inovasi dalam bidang ekspor ini dapat dilakukan dengan menghubungkan Perguruan Tinggi selaku titik produksi (riset) dan industri selaku pasar. Sehingga fokus kita “connecting the dots” dalam berbagai platform baik formal maupun non-formal," ujar Nizam, seperti dilansir dari laman Kemdikbud, pada Senin, 20 Juli 2020. 

Ia melanjutkan, create into action merupakan langkah penggerak sehingga bukan hanya ide yang dikembangkan namun juga aktualisasinya. Menurutnya, lebih baik mencoba 1000 kali kemudian berhasil daripada tidak mencoba sama sekali kemudian pada akhirnya tidak berhasil.

Indonesia, kata Nizam, memiliki nilai kreativitas yang baik. Sehingga inovasi-inovasi dapat mudah dimunculkan. Terutama selama masa pandemi ini diharapkan inovasi dapat tetap terus meningkat.

“Bangsa Indonesia memiliki kelebihan yaitu kreativitas yang unik. Setiap sudut daerah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke memiliki kekayaan dan keunggulan seni dan kreativitas. Pandemi saat ini diharapkan juga dapat menjadi batu loncatan yang lebih tinggi terhadap inovasi yang ada. Kedai Inovasi (Kedaulatan Indonesia untuk Inovasi) contohnya, salah satu proyek penampungan inovasi yang akan diluncurkan dalam waktu dekat," ujarnya.

 

Baca juga: 305 Judul Penelitian Terima Dana Rp 242 Miliar

 

Terkait hal ini, dalam webinar tersebut, Chief Strategy Consultant ARRBEY Handito Joewono menjelaskan bahwa memang ekspor saat ini membutuhkan inovasi. Menurutnya, berbeda dengan zaman dahulu dimana jika produksi barang dalam kondisi baik dan harga murah dapat langsung dipasarkan tanpa perlu adanya inovasi. 

"Kini inovasi bisa dilakukan tidak hanya dalam proses produksi, tetapi juga pengolahan dan pemasaran," ujarnya. 

 

Baca juga: 3 PUI UNS Raih Dana Hibah Kemendikbud

 

Sementara itu, Maryono, selaku ketua Presidium III Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (HIMPUNI) turut setuju dengan konsep connecting the dots, menurutnya langkah yang harus ditempuh adalah eksekusi dengan adanya kolaborasi.

“Sudah selayaknya dilakukan kolaborasi antara Perguruan Tinggi dan industri/perusahaan. Tiga langkah yang harus dilakukan adalah eksekusi, eksekusi, dan eksekusi tapi diiringi dengan kolaborasi," ujarnya.

Learn Business Anywhere by ARRBEY melaksanakan Webinar Kelas Ekspor dengan tema Two Ways: Innovation for All, Sabtu (18/7). Webinar ini menghadirkan plt. Dirjen Pendidikan Tinggi Kemdikbud, Nizam sebagai pembicara utama.
 

Lipsus Selanjutnya
Terapkan Social Distancing, Bioskop Terapung Buka di Paris
Lipsus Sebelumnya
Posisi Indonesia dalam Sengketa Laut China Selatan, Ini Kata Pakar 

Liputan Khusus Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar