Perajin menyelesaikan pembuatan kerajinan Gitar di Desa Mancasan, Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (2/3/2020). Kerajinan gitar tersebut telah dipasarkan ke sejumlah kota besar di Indonesia dan dijual dengan harga Rp 70 ribu hingga Rp 900 ribu tergantung kualitas. (Antara/Mohammad Ayudha)
Schoolmedia News, Jakarta - Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Gati Wibawaningsih menyebut kinerja ekspor produk industri kerajinan tumbuh 2,5 persen pada 2019 dengan nilai 892 juta dolar AS. Tahun sebelumnya, produk kerajinan hanya mampu menyentuh nilai ekspor 870 juta dolar AS.
“Di 2019 itu pertumbuhan ekspor kerajinan 2,5 persen. Sekarang potensinya semakin bagus, tapi ada Corona, jadi ini yang juga mengkhawatirkan,” kata Gati Wibawaningsih usai menghadiri HUT ke-40 Dekranas di Jakarta, Kamis, 5 Maret 2020.
Baca juga: 18.589 Jamaah Umrah Dipulangkan Bertahap ke Tanah Air
Kendati demikian, Gati optimistis jika melihat potensi industri kerajinan nasional yang diprediksi nilai ekspornya akan semakin meningkat seiring adanya perbaikan mulai dari aspek kualitas produk sampai pada segi desain dan kemasan. Upaya ini, kata Gati, sejalan dengan pemanfaatan teknologi dan pengembangan kompetensi sumber daya manusia.
“Hal ini cukup membanggakan dan diharapkan dapat terus ditingkatkan lagi, sehingga Indonesia dapat menjadi salah satu produsen kerajinan terbesar di dunia,” ujar Gati.
Baca juga: Peringkat Negara Paling Bahagia di Dunia, Indonesia Berapa ?
Untuk itu, Kemenperin mematok pertumbuhan ekspor produk kerajinan sebesar 2,5 persen tahun ini atau sama dengan tahun lalu mengingat terjadi beberapa tantangan ekonomi dunia.
“Awalnya kami bidik 5 persen, tapi karena ada Corona ya minimal bisa tumbuh seperti tahun lalu,” ujarnya.
Gati menambahkan, industri kerajinan memiliki peranan penting dalam memberikan kontribusi dalam perekonomian nasional. Hal ini terlihat dari sumbangsih terhadap devisa melalui capaian ekspor produknya yang cukup signifikan.
Tinggalkan Komentar