Ilustrasi korban perundungan, Foto: Pixabay
Schoolmedia News, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan menanggung semua biaya pendidikan siswi berkebutuhan khusus yang menjadi korban perundungan (bullying) di sebuah SMP di Kabupaten Purworejo.
"Karena ini bapaknya buruh, kami menjamin agar pendidikannya bisa berjalan dan masa depannya bisa baik. Biaya dari kami semuanya, kami yang menjamin," kata Ganjar di Semarang, Jumat, 14 Februari 2020.
Ia berharap siswi korban perundungan tersebut bersedia pindah ke Sekolah Luar Biasa dengan semua biaya yang akan ditanggung pemerintah.
Menurut Ganjar, ada satu sekolah luar biasa di Kabupaten Purworejo yang dapat menampung siswi korban perundungan itu karena meskipun yang bersangkutan berstatus pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tapi, kata Ganjar, karena luar biasa maka itu menjadi tanggung jawab Pemprov Jateng.
"Saya ingin, karena dia berkebutuhan khusus, maka sekolahnya di tempat yang bisa memfasilitasi itu. Sudah saya carikan tempat kos, sudah dicarikan sekolahnya di sekolah kita yang ada di sana. Sekarang saya sedang merayu orang tuanya untuk menyetujui, sampai tadi malam, orang tuanya 80 persen sudah mau," ujarnya.
Baca juga: Kasus Guru Viral Pukuli Murid di Bekasi, Disdik Jabar Akan Ambil Keputusan
Ia juga mengatakan akan melakukan evaluasi terhadap sekolah tempat terjadinya perundungan tersebut. Sekolah tersebut, kata Ganjar, hanya memiliki sedikit siswa dan manajemennya dipertanyakan.
"Mesti dievaluasi, apakah layak atau harus dimerger saja, nanti kami berikan masukan dan rekomendasi ke yayasan karena ini sekolah swasta. Pada intinya, kami ingin agar semua lembaga pendidikan di Jateng memperbaiki mutu pendidikan, manajemen dan lainnya. Kami akan menggandeng PGRI untuk ini," katanya.
Baca juga: Kemenkumham: Pendekatan Diversi Bagi Anak Berhadapan dengan Hukum
Seperti diberitakan, kasus perundungan kembali terjadi di sebuah SMP di Kabupaten Purworejo setelah adanya video rekaman yang viral di media sosial, pada Rabu (12/2) malam.
Pada video berdurasi 28 detik tersebut, tampak tiga orang siswa laki-laki merundung seorang siswi perempuan yang tidak berdaya serta hanya menundukkan kepala di mejanya sambil menangis.
Tinggalkan Komentar