ilustrasi keberagaman, Foto: kemdikbud.go.id
SCHOOLMEDIA NEWS, Jakarta - Tokoh pemuda Papua Billy Mambrasar berharap pendidikan keberagaman diajarkan di sekolah untuk mengurangi terjadinya praktik rasialisme di masyarakat.
"Saat ini, kita tidak pernah diajarkan mengenai keberagaman. Tidak ada integrasi kurikulum tentang keberagaman," ujar Billy di Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2019.
Padahal, katanya, praktik-praktik rasialis kerap terjadi di masyarakat. Misalnya perkataan yang menyepelekan perempuan, menghina warna kulit hingga perkataan mengasosiasikan seseorang dengan hewan.
"Selama ini, kita menganggap perkataan seperti itu perkataan yang biasa saja, padahal sebenarnya itu rasialis parah dan harus dikurangi," kata dia.
Baca juga: Rektor ISI Ingatkan Jangan Ada Perpeloncoan Mahasiswa Baru
Dia juga menjelaskan keluarganya juga pernah dihina tapi kemudian akhirnya damai karena pelaku meminta maaf. Perkataan hinaan rasial tersebut kerap diterima karena fisik dan warna kulit yang berbeda.
Menurut dia, meskipun secara fisik dan warna kulit berbeda tapi banyak anak-anak Papua yang berprestasi dan mengharumkan bangsa. Ke depan, dia berharap pendidikan keberagaman dapat diajarkan di sekolah dan masyarakat, sehingga masyarakat bisa menerima perbedaan yang ada.
"Tentunya kami berharap, para kepala daerah turut menjaga anak-anak Papua yang menuntut ilmu di daerah itu. Sama seperti kepala daerah kami, yang menjaga para pekerja yang mencari nafkah di Papua," ujar dia.
Selain dia juga berharap agar semua pihak untuk saling menahan diri dan memaafkan satu sama lain.
Tinggalkan Komentar