Ilustrasi guru honorer, Ilus: Pixabay
SCHOOLMEDIA NEWS, Sampit - Guru berstatus honorer di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, akan menjadi tenaga kontrak sehingga diharapkan kesejahteraan mereka pun lebih meningkat.
"Rencananya mulai diberlakukan pada 2020. DPRD juga mendukung rencana ini karena kita semua ingin kesejahteraan guru ditingkatkan, khususnya bagi guru honorer sekolah yang saat ini penghasilannya masih kecil," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Selasa, 23 Juli 2019.
Ia mengatakan hal itu saat menghadiri acara halal bi halal Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kotawaringin Timur di Gedung Serbaguna Sampit. Mendengar kabar itu, sebanyak 1.000 orang lebih guru yang hadir dalam acara tersebut memberikan tepuk tangan meriah.
Baca juga: DPRD Pekanbaru Sahkan Raperda Kota Layak Anak Jadi Perda
Terkait hal ini, Halikinnor meminta PGRI untuk berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan agar melakukan pendataan seluruh guru honorer sekolah di Kotawaringin Timur. Data tersebut, kata Halikinnor menjadi dasar untuk menghitung anggaran yang akan disiapkan sesuai kemampuan keuangan daerah.
Kebijakan itu, kata Halikinnor, merupakan salah satu upaya pemerintah daerah meningkatkan pemerataan dan kualitas pendidikan karena guru memegang peranan yang sangat penting.
Dengan meningkatnya kesejahteraan, kata dia, guru diharapkan bisa lebih optimal dalam menjalankan tugas sehingga bisa meningkatkan mutu pendidikan.
Baca juga: Bupati: KIA Lindungi Hak Tumbuh Kembang Anak
Selama ini, kata Halikinnor, guru honorer sekolah dibiayai oleh sekolah menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS). Terbatasnya dana yang dimiliki juga membuat insentif yang diberikan kepada guru honorer sekolah juga terbatas, bahkan masih banyak yang nilainya sangat kecil.
Pengangkatan guru honorer sekolah menjadi tenaga kontrak, Halikinnor menjelaskan, akan dilakukan bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah. Prioritas utama adalah guru honorer sekolah yang sudah mengabdi lebih dari tiga tahun.
"Karena bertahap, nanti kita lihat yang paling lama dan rajin bekerjanya. Kalau malas-malasan juga tidak akan kita angkat jadi tenaga kontrak. Selain itu, kami juga akan tetap mengusulkan perekrutan CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)," katanya.
Ia menambahkan pengangkatan guru honorer sekolah menjadi tenaga kontrak akan melalui seleksi, khususnya administrasi terkait latar belakang pendidikan dan usia. Jika tidak memenuhi syarat, maka pengangkatan itu akan ditunda karena diutamakan yang memenuhi syarat.
Baca juga: PKK Gandeng Puskesmas Tingkatkan Kesadaran Hidup Sehat Warga
Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Suparmadi mengatakan, pengangkatan guru honorer sekolah menjadi tenaga kontrak sangat disambut antusias guru. Dia optimistis kebijakan ini akan membawa dampak positif yang besar untuk kemajuan pendidikan Kotawaringin Timur.
"Guru yang diusulkan untuk pengangkatan ini adalah guru honorer sekolah tingkat TK sampai SMP yang menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten. Nanti akan dilihat bagaimana kemampuan keuangan daerah kita," kata Suparmadi.
Suparmadi menyebutkan, jumlah guru di Kotawaringin Timur saat ini sebanyak 5.644 orang. Mereka terdiri dari PNS berjumlah 2.749 orang, guru yayasan 1.376 orang, guru kontrak 425 orang dan guru honorer sekolah 1.123 orang.
Tinggalkan Komentar