Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, Foto: Kemdikbud
SCHOOLMEDIA NEWS, Selangor, Malaysia - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menjajaki sejumlah kerja sama melalui pertemuan bilateral disela-sela Konferensi SEAMEO Council ke-50 di Hotel Sunway Resort di Selangor, Malaysia.
Penjajakan kerja sama bidang pendidikan itu dimulai dari Singapura. Bersama Singapura, pemerintah Indonesia ingin meningkatkan kapasitas guru Bahasa Inggris.
"Jadi kami ingin meningkatkan kapasitas guru Bahasa Inggris kami. Bahasa Inggris penting tidak hanya di sekolah tapi juga di masyarakat," kata Muhadjir dalam rangkaian konferensi SEAMEO Council ke-50, Senin, 22 Juli 2019.
Selain peningkatan kapasitas guru Bahasa Inggris, ia juga meminta kerja sama pendidikan vokasi juga terus ditingkatkan. Sebelumnya, Kemendikbud telah mengirim sebanyak 40 guru ke Singapura, tidak hanya belajar vokasi tetapi juga manajemen sekolah.
Baca juga: Perguruan Tinggi Indonesia Miliki Potensi Kerja sama dengan India-Jerman
Dalam kesempatan itu, Menteri Pendidikan Singapura Ong Ye Kung mengatakan untuk peningkatan kapasitas guru Bahasa Inggris lebih baik dilakukan di Singapura, karena tidak belajar di ruang kelas, tetapi juga digunakan sehari-hari.
Sementara dengan Menteri Pendidikan Malaysia Maszlee Malik, Muhadjir meminta agar ditambahnya layanan Community Learning Center atau CLC jenjang SD dan SMP di Malaysia.
Tujuannya agar semakin banyak anak-anak TKI yang mendapatkan layanan pendidikan. Jumlah anak-anak TKI yang saat ini belajar di CLC sebanyak 12.330 siswa jenjang SD dan 3.800 untuk jenjang SMP.
Baca juga: Siapkan SDM Hadapi Revolusi Industri 4.0, Guru TIK Dilatih Kemampuan Program Python
Menjawab hal itu, Menteri Pendidikan Malaysia Maszlee Malik mengatakan pihaknya ingin semua anak yang ada di Malaysia mendapatkan layanan pendidikan. Masalahnya, untuk izin itu bukan hanya dari Kementerian Pendidikan saja tetapi juga kementerian lain yang terkait seperti Kementerian Dalam Negeri. Nantinya, akan ada kerja sama khusus membahas CLC itu.
Untuk kerja sama dengan Brunei Darussalam, Muhadjir menjelaskan, perlu kerja sama pendidikan vokasi terutama guru-guru dari kedua negara. Kemendikbud juga mengundang guru-guru dari Brunei untuk berkunjung ke Indonesia, baik untuk belajar budaya ataupun magang di sekolah.
Tinggalkan Komentar