Ilustrasi kegiatan belajar mengajar, Foto: Pixabay
SCHOOLMEDIA NEWS, Karawang - Bupati Karawang, Jawa Barat, Cellica Nurrachadiana mengatakan masih banyak kurikulum pendidikan tingkat sekolah menengah kejuruan (SMK) di daerah itu yang belum sesuai dengan kebutuhan kerja di perusahaan-perusahaan.
"Kita mengakui, kurikulum yang diterapkan di SMK masih belum menyesuaikan dengan kebutuhan di dunia kerja," kata Cellica di sela kegiatan Inisiatif Kepemimpinan Pendidikan untuk Raih Prestasi (Inspirasi), di Karawang, Kamis, 18 Juli 2019.
Atas kondisi itu, Cellica mengatakan, pihaknya sudah meminta Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga setempat yakni Dadan Sugardan untuk berkomunikasi dengan Kemendikbud.
Tujuannya, kata Cellica, agar ditemukan formula kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan peluang kerja. Apalagi, kata Cellica, di Karawang kini sudah banyak industri.
"Kami ingin kebutuhan perusahaan dengan 'skill' lulusan SMK ini sesuai. Jadi, kurikulumnya harus disesuaikan dengan kebutuhan," kata Cellica.
Baca juga: Dianggap Penyumbang Pengangguran, DPRD Jawa Barat Setuju Evaluasi SMK
Menurutnya, penyesuaian kurikulum SMK dengan kebutuhan peluang kerja itu bisa dilakukan.
Contohnya, kata Cellica, seperti siswa kelas I SMK, mereka mendapatkan teori. Kelas II mereka sudah mendapatkan pendidikan praktik lapangan 50 persen dan teori 50 persen.
"Lalu untuk kelas III mereka mendapatkan praktik 100 persen langsung di perusahaan," ujar Cellica.
Tinggalkan Komentar