Ilustrasi penggunaan teknologi informasi, Foto: Pixabay
SCHOOLMEDIA NEWS, Kediri - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengajak para pelajar untuk menguasai informasi serta teknologi. Tujuannya, agar menjadi bekal nantinya dalam meraih prestasi dan masa depan.
"Harus tetap belajar tidak boleh minder dan berkecil hati. Seperti masa kecil, saat belajar berjalan harus merangkak dulu lalu jatuh kemudian bangkit lagi. Serta yang terpenting jangan lupa untuk berdoa dan meminta doa kepada orang tua," kata Abdullah saat mengisi kelas inspirasi di SMAN 7, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa.
Ia juga menceritakan kisah saat masih muda, saat memulai merintis usaha dengan rekannya hingga menjadi Wali Kota Kediri. Saat usia baru 22 tahun, Abdullah mengatakan, ia telah memiliki perusahaan sendiri. Kemudian, pada usia 29 tahun, ia menjadi Wakil Wali Kota Kediri dan kini menjadi Wali Kota hingga dua periode.
Selama memimpin Kota Kediri, ia mengatakan, pihaknya juga mendapatkan penghargaan yang cukup banyak, diantaranya Sakip tahun 2018 mendapat nilai BB, Adipura 2018, opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama lima tahun berturut-turut, dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik Jawa-Bali. Semua prestasi tersebut, kata Abdullah, tak terlepas dari usaha dan doa.
Baca juga: Indonesia, Negeri 1001 Startup
Ia juga mengatakan informasi dan teknologi sangat penting. Terlebih lagi di era digital seperti sekarang ini. Para pelajar, kata Abdullah, juga harus pandai membangun karakter untuk tidak mudah menyerah dan terus mau berjuang.
"Karakter yang harus dibangun adalah jujur, disiplin keras, 'friendly', dukungan pendamping, kerja keras, kecintaan pada yang dikerjakan, kepemimpinan, mampu berkompetisi, hidup teratur, dan kemampuan menjual ide," kata Abdullah.
Kepada para siswa, ia meminta untuk terus belajar, berteman dengan banyak orang dan berorganisasi. Dengan itu, bisa sebagai bekal agar sudut pandang menjadi luas.
Ia mencontohkan, beberapa tokoh milenial sukses diantaranya Wiliam Tanuwijaya pendiri Tokopedia, Achmad Zaki pendiri Bukalapak, Bayu Skak, Erix Soekamti, dan Nabila Rizy Amalia penjual mainan slime daring asal Kota Kediri.
Dengan melihat beberapa contoh milenial sukses tersebut, ia berharap agar anak-anak di Kota Kediri berani bermimpi dan menciptakan ide-ide yang kreatif.
Pemkot, kata Abdullah, juga memberikan wadah bagi para pemuda di kota ini untuk berkreasi, seperti kegiatan Mahakarya Kota Kediri, "Kediri Car Free Night", "Nite Carnival", bazarku bazarmu, parade kendaraan hias dan fasilitasi UMKM Kota Kediri dengan Bukalapak.
"'Alhamdulillah kegiatan-kegiatan tersebut memberikan dampak. Pemkot Kediri berhasil menyerap lebih dari 30.000 tenaga kerja dan memajukan UMKM Kota Kediri," kata Mas Abu, panggilan akrabnya.
Baca juga: Akademisi: Presiden Terpilih Harus Tingkatkan Pendidikan Sesuai Era Revolusi Industri 4.0
Pemerintah Kota Kediri, kata dia, juga fokus untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dengan meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan, di antaranya dengan pembangunan Jembatan Brawijaya, Taman Sekartaji, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gambiran II Kediri, Politeknik Kediri, Universitas Brawijaya di Kediri, dan program-program pendidikan seperti "English Massive" serta beasiswa gratis.
"Beberapa pembangunan seperti Taman Sekartaji dan Hutan Joyoboyo itu berasal dari usulan anak-anak muda di Kota Kediri," kata Mas Abu.
Kepala SMA Negeri 7 Kediri Mohamad Tohir mengatakan, pihaknya senang dengan adanya kegiatan ini. Kedatangan Wali Kota, kata Tohir, tentunya menjadi inspirasi bagi anak-anak agar ke depan mereka juga rajin belajar demi meraih cita-cita.
Di sekolah itu, untuk pramasa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) berlangsung pada 12 Juli 2019, dan MPLS dilakukan pada 15-19 Juli 2019. Acara itu dihadiri ratusan pelajar yang baru diterima, para guru, serta pengurus OSIS.
Tinggalkan Komentar