Cari

Sudin Nakertrans: Paling Tinggi Penyumbang Pengangguran se-Jakarta Lulusan SMK

 

Ilustrasi pengangguran, Foto: Pixabay

 

SCHOOLMEDIA, Jakarta - Tingkat pengangguran terbuka di wilayah Jakarta Selatan mencapai 70.790 orang. Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Selatan mencatat lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi penyumbang penggangguran tertinggi.

"Paling tinggi penyumbang pengangguran se-Jakarta itu SMK," kata Kepala Seksi Pelatihan Penempatan Produktivitas dan Transmigrasi Sudin Nakertrans, Jakarta Selatan, Lies Agustin saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa 9 Juli 2019.

Lies menjelaskan data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik pada 2018. Pengangguran terbuka diisi dari semua jenjang pendidikan dimulai dari SMP, SMA/SMK, D-III, S1 bahkan S2.

 

Baca juga: Pemberlakuan Jam Belajar Berdampak Positif Meski Tak Efektif untuk Semua Masalah Siswa

 

Tren pengangguran dari kalangan lulus SMK ini, menurut Lies, sudah terlihat sejak dua tahun terakhir ini. Hal ini menjadi tantangan bagi sekolah kejuruan untuk meningkatkan mutu pendidikannya di bidang 'on job trainning'.

"Padahal SMK itu sudah dirancang sebagai lulusan siap kerja," kata Lies.

Ia mengatakan salah satu penyebab tingginya angka pengangguran di kalangan lulusan SMK dikarenakan tidak 'link and match' antara program pendidikan dengan kebutuhan dunia industri.

 

Baca juga: Wali Murid dan Peserta Didik Minim Pengetahuan Soal Sistem Zonasi Online

 

Program-program pendidikan SMK kebanyakan seperti akutansi, manajemen, administrasi perkantoran kurang dibutuhkan oleh dunia kerja. Menurut dia, jurusan yang dibutuhkan sekarang adalah tenaga IT (teknologi informasi), penguasaan dalam internet, dan pengoperasian program.

"Kemungkinan besar bidang tidak sesuai kebutuhannya," katanya.

Untuk mengatasi hal itu, Lies melanjutkan, perlu ada interaksi dan komunikasi antara Sudin Ketenagakerjaan dan Transmigrasi dengan Sudin Pendidikan agar pendidikan di SMK disesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha.

Selain itu, perlu dilakukan kajian bersama terkait jurusan pendidikan apa yang dibutuhkan oleh dunia usaha, agar lulusan sekolah menengah atas bisa langsung diserap lapangan kerja.

Berita Selanjutnya
Sasar Dunia Pendidikan, BWI: Uang dari Milenial Bisa Bangun Peradaban
Berita Sebelumnya
Pemberlakuan Jam Belajar Berdampak Positif Meski Tak Efektif untuk Semua Masalah Siswa

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar