Ilustrasi pelajar imigran, Foto: Pixabay
Rencana Pemerintah Kota Pekanbaru akan menampung anak imigran atau pengungsi bersekolah di SD Negeri setempat disorot anggota DPRD setempat.
"Rencana Disdik itu bagus. Tapi penuhi dulu untuk anak Pekanbaru, baru anak imigran. Apalagi sekarang banyak warga kita yang mengeluh tidak diterima di beberapa sekolah negeri," kata Anggota DPRD Pekanbaru, Mulyadi di Pekanbaru, Jumat, 28 Juni 2019.
Rencana Dinas Pendidikan yang bakal memfasilitasi ruang belajar sekolah untuk anak pengungsi/imigran di Kota Pekanbaru, telah menimbulkan beberapa pandangan di tengah masyarakat. Rencana ini menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.
Namun, kata Mulyadi, kebanyakan masyarakat Kota Pekanbaru sangat mendukung rencana tersebut karena mempertimbangkan dan menghargai nilai luhur Hak Asasi manusia, apalagi untuk seorang anak berhak memperoleh pendidikan.
Baca juga: Meski Tuai Kritik, Disdik Pekanbaru Tetap Buka Pintu 12 SD untuk Anak Imigran
Politisi PKS ini berpendapat, pemenuhan hak anak dalam memperoleh pendidikan khususnya bagi anak imigran ini, juga harus betul-betul mempertimbangkan kearifan lokal. Jangan sampai terjadi kecemburuan sosial di tengah masyarakat, apalagi, kata Mulyadi, di tahun ajaran baru ini, sekolah berstatus negeri banyak diidam-idamkan orang tua siswa untuk memasukkan anaknya bersekolah di sekolah tersebut.
"Kalau Disdik tetap dengan rencana itu, tolong penuhi dulu untuk anak warga lokal," katanya.
Sebelumnya Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru telah menetapkan 12 Sekolah Dasar Negeri yang akan jadi lokasi pendidikan bagi 200-an anak imigran setempat.
"Penetapan ini diambil setelah menggelar rapat koordinasi penanganan pengungsi, kemarin," kata Kepala Disdik Kota Pekanbaru, Abdul Jamal.
Abdul Jamal menjelaskan Disdik memastikan sekitar 200-an anak imigran akan ikut pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2019/2020. Sedangkan penetapan lokasi pendidikannya sudah didata sesuai dengan yang terdekat dengan tempat penampungan imigran.
Diakuinya untuk penerimaan PPDB tahun ini baru diperuntukkan bagi anak imigran yang berada pada tingkat sekolah dasar saja dulu seperti yang sudah dilakukan Medan.
"Kalau rencana ini berjalan di tahun ajaran baru nanti, kita nomor dua setelah Medan sebagai pembuat program bersekolah bagi anak imigran,” ujarnya.
Baca juga: 200 Anak Imigran Siap Bersekolah di SD Pekanbaru
Syarat lainnya untuk bisa bersekolah, kata Jamal, adalah anak-anak imigran harus bisa berbahasa Indonesia. Ini dilakukan agar mereka bisa berbaur dan mengikuti pelajaran di sekolah Indonesia.
"Jadi sistemnya dititip ke sekolah yang muridnya kurang. Ada yang tiga orang di satu sekolah, atau bisa lebih. Sesuai dengan jumlah kuota yang mampu ditampung di situ," tuturnya.
Tinggalkan Komentar