Cari

Widyaprada Summit Perdana Digelar: Adaptasi dan Kolaborasi Lintas Sektor untuk Penjaminan Mutu


Widyaprada Summit Perdana Digelar: Adaptasi dan Kolaborasi Lintas Sektor untuk Penjaminan Mutu Pendidikan Menjadi Prioritas 

Schoolmedia News Jakarta = Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk pertama kalinya menyelenggarakan forum nasional Widyaprada Summit Tahun 2025 di Jakarta, Kamis (4/12). Pertemuan puncak yang dihadiri 400 pemangku kepentingan ini secara resmi dibuka oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Prof Dr Atip Latipulhayat menandai komitmen serius pemerintah dalam menata ulang dan memperkuat peran pejabat fungsional Widyaprada (WP) sebagai ujung tombak penjaminan mutu pendidikan di Tanah Air.

Forum strategis ini mengusung tema "Penguatan Peran Widyaprada dalam Transformasi Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah." Dalam arahannya, Wamendikdasmen Prof Dr Atip Latipulhayat menekankan urgensi peran Widyaprada agar adaptif, berorientasi data, dan mampu mengatasi kesenjangan kualitas pendidikan antardaerah dalam mewujudkan visi besar "Pendidikan Bermutu untuk Semua."

Widyaprada merupakan pejabat fungsional yang memiliki mandat penting dalam ekosistem penjaminan mutu pendidikan, mencakup pembimbingan, pendampingan, pemantauan, dan evaluasi mutu di satuan pendidikan. Namun, dinamika transformasi kebijakan, tuntutan kompetensi abad ke-21, serta kompleksitas tantangan lapangan menuntut adanya penguatan kapasitas dan penyelarasan strategi kerja WP secara nasional.

"Widyaprada berada di garis depan, menjadi penghubung vital antara kebijakan pusat dan implementasinya di sekolah. Kita tidak bisa lagi bekerja dengan pola lama. Penjaminan mutu harus adaptif, menggunakan data akurat, dan yang terpenting, berorientasi pada peningkatan kualitas pembelajaran yang nyata di ruang kelas," tegas Wamendikdasmen dalam pidato pembukaan di Hotel Peninsula, Jakarta Barat.

Kolaborasi Lintas Sektor sebagai Kunci

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dasmen), Gogot Suharwoto Ph.D selaku Ketua Penyelenggara, menjelaskan bahwa Summit ini merupakan wadah kolaboratif, inspiratif, dan solutif. Tujuannya adalah menyelaraskan pemahaman, mengonsolidasikan strategi, dan merumuskan rekomendasi berbasis praktik baik dari lapangan.

"Kehadiran 400 peserta dari berbagai unsur—mulai dari Ditjen terkait, Balai Penjaminan Mutu, Asosiasi Widyaprada Indonesia (AWI), Mitra Pembangunan, hingga Dinas Pendidikan—menegaskan bahwa penjaminan mutu adalah kerja kolosal lintas unit dan lintas pemerintahan daerah," ujar Gogot dalam laporan penyelenggara.

Agenda utama Summit mencakup Gelar Wicara Inspiratif (Talk Show) yang menghadirkan Direktur Jenderal terkait (PAUD Dasmen, Guru TKPG, dan Diksi PKPLK), Deputi Bidang SDMA KemenPAN RB, dan Ketua Umum PP AWI. Diskusi panel ini secara khusus menyoroti aspek penguatan kompetensi, integrasi teknologi, dan penataan kelembagaan Widyaprada dalam kerangka tata kelola aparatur sipil negara.

Deputi Bidang SDMA KemenPAN RB, dalam paparannya, menggarisbawahi bahwa jabatan Widyaprada kini semakin strategis. Oleh karena itu, standardisasi kompetensi dan pengembangan karir fungsional harus diintegrasikan dengan kebutuhan riil transformasi pendidikan.

 "Reviu PermenPAN RB Nomor 3 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Widyaprada mungkin perlu dilakukan untuk memastikan peran WP benar-benar optimal dan relevan dengan mandat 'Pendidikan Bermutu untuk Semua'," ujarnya.

Fokus Inovasi dan Praktik Baik Lapangan

Salah satu inti acara yang dinantikan adalah sesi International Sharing yang melibatkan lembaga mitra pembangunan, Tanoto Foundation Indonesia dan INOVASI. Keterlibatan mitra ini diharapkan memberikan perspektif global dan praktik-praktik mutakhir dalam sistem penjaminan mutu yang terbukti efektif di berbagai konteks.

Menurut perwakilan Tanoto Foundation, penguatan Widyaprada perlu fokus pada pengembangan model pendampingan yang tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga transformatif di level satuan pendidikan. "Model pendampingan yang berbasis bukti, bukan sekadar berbasis kepatuhan, adalah kunci. Widyaprada harus menjadi coach dan fasilitator perubahan, bukan sekadar auditor," tutur perwakilan tersebut.

Selanjutnya, forum ini memfasilitasi sesi Breakout Room: Praktik Baik Penjaminan Mutu Satuan Pendidikan, di mana enam Widyaprada dengan karya tulis terbaik dari hasil call for papers mempresentasikan inovasi mereka. Kegiatan ini menjadi ajang penting untuk mendiseminasikan keberhasilan di tingkat akar rumput. 

Berbagai subtema yang diangkat dalam Summit ini, seperti Inovasi dalam Pelaksanaan Penjaminan Mutu, Pemanfaatan Teknologi, dan Kemitraan dengan Pemerintah Daerah, secara langsung merespons tantangan di lapangan.

Widyaprada Summit 2025 juga dirancang untuk menghasilkan keluaran konkret yang dapat memperkuat kebijakan dan praktik di masa mendatang. Dua output utama yang ditargetkan adalah:

Dokumen Rekomendasi Widyaprada Summit 2025. Dokumen ini akan merangkum gagasan dan solusi strategis yang dihasilkan dari seluruh rangkaian diskusi untuk kemudian dipertimbangkan sebagai masukan kebijakan teknis dan pedoman kerja Widyaprada.

 Bunga Rampai Call for Papers: Publikasi ini akan menjadi koleksi praktik-praktik terbaik dan pemikiran akademik dari para Widyaprada dan akademisi terkait, memperkaya khazanah keilmuan penjaminan mutu pendidikan nasional. 

Peningkatan Kompetensi dan Jaringan Kerja

Ketua Umum Pengurus Pusat Asosiasi Widyaprada Indonesia (PP AWI), Harris Iskandar Ph.D dalam sesi Gelar Wicara, menyambut baik inisiatif kementerian dalam menyelenggarakan forum ini. Ia menekankan bahwa AWI siap berkolaborasi dalam upaya peningkatan profesionalisme anggota. 

"Widyaprada Summit ini adalah pengakuan atas peran kami dan merupakan momentum untuk konsolidasi internal. Kami berharap forum ini menjadi agenda tahunan yang menghasilkan standardisasi pelatihan dan pengembangan karir yang jelas bagi Widyaprada di seluruh Indonesia," katanya.

Summit ini juga menjadi ajang Pemberian Penghargaan kepada Widyaprada berprestasi, sebagai bentuk apresiasi dan dorongan motivasi. Penghargaan ini diberikan secara bersama oleh para Direktur Jenderal dan Deputi KemenPAN RB, menunjukkan sinergi antarlembaga dalam mendukung kinerja Widyaprada.

Dalam sambutan penutup kegiatan yang disampaikan oleh Setditjen PAUD Dasmen, Dr. Eko Susanto akan menegaskan kembali bahwa Widyaprada Summit adalah titik awal terbentuknya kolaborasi berkelanjutan.

"Dengan semangat partisipatif dan kolaboratif, Widyaprada diharapkan mampu menjadi motor penggerak dalam mewujudkan layanan pendidikan yang berkualitas, berkeadilan, dan relevan dengan kebutuhan zaman. Rekomendasi yang dihasilkan hari ini akan menjadi pijakan kuat untuk modernisasi penjaminan mutu pendidikan nasional," ujarnya.

Kegiatan ini secara resmi diselenggarakan dalam format tatap muka (luring) di Jakarta dan disiarkan secara daring untuk menjangkau Widyaprada yang tidak dapat hadir fisik, menjamin inklusivitas forum perdana ini. Widyaprada Summit 2025 diharapkan dapat menjadi platform vital yang memperkuat kapasitas, jejaring, serta kontribusi nyata Widyaprada demi masa depan generasi Indonesia yang lebih cerah.

Penyunting: EB Harsono


Berita Selanjutnya
Kemendikdasmen Percepat Pemulihan Pendidikan di Sekolah Terdampak Banjir & Longsor di Sumatra Utara
Berita Sebelumnya
Pemulihan Sumatra: Dari Tanggap Darurat Menuju Rehabilitasi Menyeluruh

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar