Peta Kompetensi di Ujung Jari, Semangat 2.602 Guru Provinsi Lampung Menghadap Layar UKG 2025 Gunakan Aplikasi Schoolmedia
Schoolmedia Bandar Lampung = Sejak pukul 06.30 halaman parkir depan Sekolah Menengah Atas Negeri 5 (SMAN) dan SMAN 9 Bandar Lampung sudah dipadati guru berseragam putih hitam untuk mengikuti Uji Kompetensi Guru. Terdapat delapan mata pelajaran yang akan dilakukan uji kompetensi. Gubernur Provinsi Lampung Rahmat Mirzani Djausal memberikan dukungan semangat dan melihat dari dekat pelaksanaan Uji Kompetensi Guru 2025.
"Bagaimana soalnya, bisa mengerjakan dengan baik. Terus semangat ya semoga nilai ujiannya nanti sesuai yang diharapkan kita semua," ujar Pak Gubernur.
Pagi itu, hawa tegang menyelimuti dua titik utama pelaksanaan UKG Provinsi Lampung. Bukan karena demonstrasi atau pengumuman kenaikan harga, melainkan karena dua ribu enam ratus dua guru Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Provinsi Lampung sedang berhadapan dengan layar monitor. Mereka, para pengajar yang sehari-hari bertugas menuntun anak didiknya, kini giliran diuji.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung baru saja merampungkan hajatan besar: Ujian Kompetensi Guru (UKG) berbasis daring (online). Ujian serentak yang terpusat di SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 9 Bandar Lampung ini bukan sekadar formalitas. Ia adalah upaya ambisius untuk memetakan betul sejauh mana kapabilitas dan kompetensi profesional para guru di Bumi Ruwa Jurai.
Ini bukan mencari siapa yang paling pintar, tapi mencari peta paling jujur," ujar Hendra Setiawan ST, Kepala Balai Guru Tenaga Kependidikan (BGTK) Kemendikdasmen Provinsi Lampung mengilustrasikan niat di balik ujian ini. Tujuannya jelas hasil dari UKG ini akan menjadi kompas untuk menyusun program peningkatan kualitas pendidikan yang lebih nyetel tepat sasaran.
Di Balik Monitor, Ada Nafas Deg-degan
Di salah satu ruang ujian di SMA Negeri 9, pendingin ruangan bekerja keras melawan panasnya atmosfer. Jari-jari beberapa guru tampak cermat, namun sesekali terhenti, merenungi pilihan jawaban di aplikasi ujian bernama Schoolmedia.
Salah satunya adalah Suriati, guru Biologi dari Kabupaten Lampung Tengah. Dengan usianya yang telah memasuki akhir 40-an, ia mengaku sempat cemas dengan sistem daring yang serba baru.
"Mengajar sudah puluhan tahun, tapi kalau diuji begini, rasanya kembali jadi murid SMA," tuturnya sambil tertawa kecil, usai menyelesaikan sesi ujian.
Suriati menambahkan, materi ujian yang mengombinasikan pengetahuan bidang studi dan pedagogi menuntutnya untuk terus mengasah diri. "Teknologi boleh maju, tapi inti dari guru itu kan cara kita mendidik. Ujian ini mengingatkan bahwa kompetensi profesional kita harus terus di-upgrade," kata dia, napasnya lega.
Senada dengan Suriati, Hadi Sutikno, seorang guru Sejarah dari Kota Metro, melihat UKG ini sebagai "alarm" yang penting. "Kami sering terbuai rutinitas. Adanya ujian ini membuat kami harus membuka buku lagi, mencari referensi terbaru. Bagus, untuk 'menggetok' kepala kami agar tidak nyaman-nyaman saja," ujarnya lugas, khas seorang yang mengajar tentang jatuh bangunnya peradaban.
Kerja Senyap Balai Guru Tenaga Kependidikan
Di balik kelancaran nyaris tanpa celah sebuah pencapaian signifikan untuk ujian berskala masif ada peran penting Balai Guru Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Lampung. Mereka adalah kru di belakang layar yang memastikan infrastruktur digital tidak lumpuh di tengah jalan.
Reno Purboyo, salah seorang pengawas teknis dari BGKT, tampak mondar-mandir di ruang pusat kendali. Layar-layar besar menunjukkan status koneksi dan kehadiran ribuan peserta secara real-time. "Tantangan terbesarnya adalah memastikan server Schoolmedia stabil menampung 2.602 pengguna serentak dan jaringan internet tidak kolaps," jelas Reno.
Menurutnya, panitia BGKT telah bekerja senyap selama sepekan, menyiapkan tiap unit komputer, menguji coba aplikasi, hingga menyiapkan back-up jaringan. "Prinsipnya, kami tidak ingin konsentrasi guru terpecah karena masalah teknis," tegasnya.
Apresiasi dan Motivasi
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Thomas Americo, S.STP, M.H dalam keterangan persnya, menyampaikan apresiasi yang tebal untuk seluruh pihak, terutama para guru. "Kami berterima kasih kepada BGKT dan seluruh panitia yang telah mempersiapkan kegiatan ini dengan baik. Ini adalah komitmen bersama," ujar Kepala Dinas Provinsi Lampung.
Ia berharap, UKG bukan hanya menjadi agenda tahunan, tetapi menjadi penyulut semangat bagi para guru untuk terus belajar. "Melalui UKG ini, diharapkan para guru semakin termotivasi untuk terus meningkatkan kompetensinya, demi mutu pendidikan yang lebih baik di Lampung," tambahnya.
Ujian itu akhirnya selesai. Ribuan guru meninggalkan lokasi ujian dengan wajah yang membawa campuran lelah dan harapan. Hasil ujian ini, yang akan menjadi "peta kapabilitas" para pengajar di Lampung, kini ada di ujung jari para pemangku kebijakan. Pertanyaannya, setelah peta tergambar, akan mempermudah bagi Dinas Pendidikan Provinsi Lampung membuat arah langkah membenahi mutu sekolah.
Tentang Uji Kompetensi Guru
Uji Kompetensi Guru 2025, atau Uji Kompetensi Kenaikan Jenjang Jabatan (UKKJ), adalah penilaian untuk mengukur kemampuan guru (kompetensi teknis, manajerial, dan sosial-kultural) agar bisa naik ke jenjang jabatan fungsional yang lebih tinggi. Ujian ini adalah syarat untuk kenaikan jabatan bagi guru ASN, pengawas sekolah, pamong belajar, dan penilik, dan dilakukan sekali pada Juni 2025.
Tujuan dan Ruang Lingkup :
Mengukur kompetensi: Menilai kemampuan teknis, manajerial, dan sosial-kultural guru untuk menentukan kelayakan kenaikan pangkat.
Mendukung pengembangan karir: Memberikan kesempatan bagi guru untuk berkembang dan meningkatkan profesionalisme.
Menjamin kualitas: Memastikan guru memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan pemerintah.
Materi dan Pelaksanaan
Materi ujian: Terdiri dari kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Materi spesifiknya akan disesuaikan dengan jenjang jabatan guru yang dituju.
Mata Pelajaran yang Diuji :
1. Fisika
2. Pkn
3. Ekonomi
4. Sejarah
3. Sosiologi
4. Geografi
5. Matematika
6. Bahasa Indonesia
7. Kimia
8. TIK
Tahapan ujian:
Guru Ahli Pertama ke Ahli Muda: Melibatkan satu tahap tes, yaitu Situational Judgement Test (SJT).
Guru Ahli Muda ke Ahli Madya: Melibatkan dua tahap tes, yaitu SJT dan studi kasus.
Guru Ahli Madya ke Ahli Utama: Melibatkan tiga tahap tes, yaitu SJT, simulasi coaching, dan wawancara.
Peliput : Rendy, Yuma dan Rini
Penyunting : Eko Harsono
Tinggalkan Komentar