Cari

Seribu Lebih Naskah Penelitian dan Riset Unggulan dari 18 Negara Daftar AICIS+ 2025


 Lebih Seribu Naskah Riset dari 18 Negara Daftar AICIS+ 2025

Schoolmedia News Jakarta == Annual International Conference on Islam, Science and Society (AICIS+) 2025 banjir peminat. Hingga saat ini, panitia sudah menerima lebih dari 1.000 naskah penelitian dari berbagai lembaga di 18 negara. Ini menjadi pencapaian yang menandai semakin luasnya jangkauan internasional dan keragaman peserta.

Naskah penelitian yang sudah masuk berasal dari lembaga di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia, Malaysia, India, Pakistan, Inggris, Arab Saudi, Kenya, Maroko, Nigeria, Qatar, Tiongkok, Mesir, Filipina, Singapura, Swiss, Thailand, Turki, dan Uganda.

Sekretaris UIII, Chaider S. Bamualim, menjelaskan bahwa portal pengajuan hingga 15 Agustus 2025. Panitia AICIS+ 2025 memberikan kesempatan bagi para peneliti dari seluruh dunia untuk berkontribusi dalam pertemuan akademik tingkat dunia ini.

“Menjelang batas waktu, jumlah pengajuan diperkirakan akan terus bertambah dan berpotensi mencapai angka baru,” terangnya di Cimanggis.

Konferensi ini, lanjut Chaider, digelar Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) bekerja sama dengan Kementerian Agama RI. Selama ini, AICIS+ dikenal sebagai ruang pertemuan para pemikir dan peneliti untuk membahas pertemuan antara kajian Islam, pendidikan, sains, dan berbagai isu sosial yang relevan.

“Partisipasi yang beragam ini menunjukkan AICIS+ semakin diakui sebagai forum internasional," ujar Chaider S. Bamualim.

"Diskusi kita tentang pemikiran Islam, pendidikan, dan isu-isu kontemporer ternyata mendapat perhatian dari berbagai belahan dunia," sambungnya.

Rektor UIII Prof. Jamhari menambahkan, "AICIS+ yang dulu bersifat nasional kini menjadi ajang pertemuan global. Harapan kami, forum ini bisa melahirkan dialog yang memperkaya keilmuan Islam sekaligus menawarkan solusi bagi tantangan bersama umat manusia di seluruh dunia."

AICIS+ 2025 akan berlangsung pada 29–31 Oktober 2025 di kampus UIII di Depok, mengusung tema "Islam, Ekoteologi, dan Transformasi Teknologi: Inovasi Multidisipliner untuk Masa Depan yang Adil dan Berkelanjutan".

Tim Schoolmedia 

Berita Sebelumnya
Kepala Sekolah Harus Berintegritas Berani Menolak Pungutan Liar dan Terapkan Prinsip Zero Tolerance

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar