Foto: Pixabay
Majelis Rakyat Papua (MRP) menyayangkan ditemukannya dua sekolah yang terbukti fiktif di wilayah pegunungan oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) setempat.
Anggota MRP Toni Wanggai di Jayapura, mengatakan dengan adanya kasus ini, ke depan kepala daerah di kabupaten dan kota harus lebih tegas dan ketat dalam melakukan pengawasan dalam pelaksanaan pendidikan serta pengajaran di setiap lembaga pendidikan dasar sampai tingkat menengah atas.
"Diharapkan dengan peningkatan pengawasan tersebut dapat memberikan kesempatan bagi putra-putri Papua untuk menempuh pendidikan secara baik," kata Toni, pada Rabu, 19 Juni 2019.
Baca juga: Kemdikbud: Dana BOS Naik Rp 800 Miliar Pada 2019
Menurut Toni, pihaknya juga mengharapkan instansi terkait, dalam hal ini Dinas Pendidikan baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dapat melakukan evaluasi sehingga proses belajar mengajar dapat lebih ditingkatkan kualitasnya.
"Sebelumnya juga ketika MRP melakukan kunjungan kerja di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, kepala daerah setempat menemukan 12 sekolah yang selalu melaporkan penggunaan dana BOS dengan baik, namun ketika dilakukan inspeksi mendadak (sidak) justru tidak ada aktivitasnya," ujar Toni.
Akhirnya, kata Toni, setelah sidak, bupati setempat mengganti kepala sekolahnya.
Baca juga: Pemkab Biak Minta PPDB Prioritaskan Siswa Domisili Sekolah
"Dengan kejadian ditemukannya kembali dua sekolah fiktif ini, maka hal ini harus menjadi catatan tersendiri bagi pemerintah kabupaten dan Dinas Pendidikan setempat untuk di kroscek kembali," katanya.
Ke depan, Toni berharap, tidak ada lagi kasus-kasus sekolah fiktif ini agar pendidikan benar-benar dirasakan oleh masyarakat Papua.
Tinggalkan Komentar