Cari

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Bertemu dengan Mendikdasmen



PAUDPEDIA-- Gubenur Jawa Barat Dedi Mulyadi bertemu degan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti. Dalam pertemuan tersebut, Dedi Mulyadi mengatakan, ia sekaligus meminta maaf pada Abdul Mu'ti karena sudah melahirkan banyak terobosan dalam bidang pendidikan. Mulai dari program pendidikan berkarakter, jam malam untuk pelajar hingga larangan membawa PR ke rumah.

"Pak Menteri bilang bahwa orang cerdas itu memang idenya banyak. Pak Menteri sangat respek terhadap apa yang saya lakukan di Jawa Barat," ujar Dedi Mulyadi.

Pertemuan antara Dedi Mulyadi dan Abdul Mu'ti terlihat pada salah satu unggahan media sosial Gubernur Jawa Barat tersebut. 

Dalam pertemuan tersebut Dedi Mulyadi meminta agar Mendikdasmen memberikan pesan untuk warga Jawa Barat. 

Dalam hal ini, pria yang akrab disapa KDM itu meminta agar Mendikdasmen memberikan semangat untuk masyarakat yang ia pimpin agar semangat belajar. 

"Ada pesan pak buat warga Jabar agar pada sekolah pak," kata Dedi Mulyadi dalam video yang unggah akun Instagram pribadinya @dedimulyadi71. 

Mendikdasmen lantas memberikan semangat kepada masyarakat Jawa Barat untuk menciptakan kesuksesan di sama depan. 

"Semangat belajar untuk masa depan yang gemilang," ucap Abdul Mu'ti. 

Dedi Mulyadi merespons baik apa yang disampaikan oleh Mendikdasmen, ia juga berharap agar orang tua di Jawa Barat menyekolahkan anaknya hingga SMA/MA Sederajat. 

Gubernur Jawa Barat itu pun tidak membeda-bedakan antara sekolah negeri maupun swasta, menurutnya kedua kategori tersebut sama baiknya. 

Terlebih, ia berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik, termasuk di bidang pendidikan untuk masyarakat Jawa Barat. 

Pemerintah provinsi Jawa Barat dan pemerintah pusat melalui Kementerian Dasar dan Menengah akan berusaha memberikan layanan yang terbaik pak ya," ujar Kang Dedi.

Abdul Mu'ti juga meminta agar Pemprov Jawa Barat terus bersinergi dengan Kemendikdasmen untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas. 

"Terima kasih, dan pak Gubernur terus bersinergi dengan kami di Kementerian Dasar dan Menengah," ujar Abdul Mu'ti.

Tidak berhenti sampai di situ, Dedi Mulyadi lantas mengamini apa yang disampaikan oleh Mendikdasmen. 

Menurutnya dari hasil dialog dengan Abdul Mu'ti, maka kebijakannya yang akan berlaku pada Tahun Ajaran Baru 2025/2026 seperti larangan membawa PR dan 5 hari sekolah serta jam masuk sekolah pukul 06.30 tetap berjalan. “Muhun (betul, red). Pada prinsipnya Pak Menteri care banget dengan Jawa Barat.

Dedi memastikan, selama masa kepemimpinannya ia menargetkan rata-rata pendidikan warga Jabar setara SMA, SMK, atau MA. "Kita bertekad dalam kepemimpinan selama lima tahun ini, rata-rata pendidikan warga itu SMA, SMK, atau MA. Pendidikan minimal 12 tahun," katanya.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Pendidikan sepakat untuk meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan. Salah satu pokok pembahasan utama adalah tekad Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mendorong pendidikan minimal 12 tahun bagi seluruh warganya.

Ia juga berkomitmen akan terus bersinergi dengan Kemendikdasmen agar tercipta pendidikan yang berkualitas di Jawa Barat. 

Sebelumnya Dedi Mulyadi membuat kebijakan yang menuai kontroversi di dunia pendidikan.

Mulai dari larangan untuk mengadakan study tour ke luar kota, hingga mengirim pelajar untuk menjalani pendidikan di barak militer. 

Tak hanya itu, Gubernur Jawa Barat juga telah menetapkan jam malam untuk pelajar di lingkungan kerja pemerintah Jawa Barat hingga melarang adanya PR atau Pekerjaan Rumah.

Tim Schoolmedia 

Berita Selanjutnya
Mendikdasmen, Abdul Mu'ti Ungkap Rencana Pelaksanaan Ujian Nasional Kembali pada 2026
Berita Sebelumnya
Kemendikdasmen Pantau Pelaksanaan SPMB 2025/2026 di Kota Bekasi

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar