Cari

Tak Punya Dana Ikut Pertukaran Pelajar ke Belanda, Mita Ketuk Pintu Pemda

Foto: Pixabay

 

Seorang mahasiswa berprestasi asal Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Mita Handayani mengharapkan bantuan pemerintah daerah setempat karena membutuhkan biaya untuk program pertukaran pelajar ke Belanda.

"Pihak universitas hanya memberikan tiket pulang pergi serta biaya hidup selama di Belanda, dan itupun belum diberikan penuh sedangkan untuk biaya pengurusan administrasi seperti pasport dan visa harus ditanggung sendiri," kata Mita Handayani saat mendatangi kantor Bupati Solok Selatan di Padang Aro, Rabu, 12 Juni 2019. 

Ia mengatakan untuk paspor, ia sudah memilikinya. Tetapi, kata Mita, ia belum mempunyai visa karena sedang berusaha mencari uang untuk pengurusannya. Maka, ia mendatangi kantor pemerintah setempat untuk mengharapkan bantuan.

Jadwal keberangkatan Mita ke Belanda pada 30 Agustus 2019, dan sekarang sedang berjuang mengumpulkan uang untuk mengurus administrasi serta keperluan lain yang tidak dibiayai kampus.

Mita akan melakukan pertukaran pelajar ke Belanda selama satu bulan penuh, dan kembalinya akan membuat laporan.

Dia menjelaskan untuk biaya selama di Belanda baru dibayarkan 70 persen, sedangkan sisanya 30 persen lagi diberikan setelah menyelesaikan laporan.

Mita Handayani sendiri tinggal di Jorong Talunan Baru II Tahap IV Blok C2, Nagari Talunan Maju, Kecamatan Sangir Balai Janggo. Orang tuanya sudah lama bercerai, dan untuk masuk kuliah ia memperoleh beasiswa bidikmisi.

Sekarang Mita sudah selesai semester enam Fakultas Sastra Inggris di Universitas Andalas Padang dengan IPK 3,86 dan untuk pergi ke Belanda ia juga melalui proses seleksi.

Untuk seleksi pertukaran pelajar ini, Mita Menjelaskan, ada 10 orang dari Fakultas Sastra Inggris yang mendaftar. Sebanyak 8 orang sudah mengikuti proses wawancara, namun dua orang lagi mengundurkan diri. 

Para penguji menyebutkan alasan Mita terpilih karena IPK tinggi, aktif di luar kampus, serta jawaban atas pertanyaan selama wawancara dinilai akan  memberikan kontribusi terhadap kampus.

Mita menjelaskan, sejak SD hingga SMA ia selalu mendapat juara satu. Setelah lulus dari SMAN 2 Solok Selatan, ia kemudian melanjutkan kuliah di Unand Padang jurusan Sastra Inggris melalui program bidikmisi.

Orang tua Mita yaitu Merinayarni dan Junaidi bukan orang kaya. Sang ayah bekerja sebagai buruh panen buah alpukat, dan ibunya sebagai tukang masak di lokasi pertambangan.

Penghasilan kedua orang tuanya juga tidak menentu. Kini, ia tinggal bersama ibunya yang sekarang sebagai tulang punggung keluarga.

"Biaya sehari-hari ditanggung ibu sebagai tulang punggung keluarga, tetapi untuk kebutuhan selama kuliah juga dibantu bapak," katanya.

Setelah kedua orang tuanya bercerai, ibunya menikah lagi dan memiliki dua orang anak. Sedangkan bapaknya juga sudah menikah lagi, dan juga memiliki dua orang anak.

"Sekarang ibu harus membiayai empat orang anak," ujarnya.

Wali Nagari Talunan Maju Suwardi mengatakan pihaknya akan berusaha keras membantu Mita mencarikan dana supaya bisa berangkat ke Belanda.

"Anak ini berprestasi dan harus didukung, kami dari Nagari akan berusaha keras membantunya mencarikan dana supaya ia bisa berangkat ke Belanda," katanya.

Ia meminta Mita membuat proposal dan akan mendampinginya memasukkan ke berbagai perusahaan yang ada di Sangir Balai Janggo.

"Kami akan mencoba minta bantuan ke perusahaan yang ada, sebab mereka memiliki dana CSR, selain itu juga akan diupayakan dari Nagari," katanya.

Sementara itu Asisten II Setdakab Solok Selatan Epli Rahmat juga akan berupaya mencarikan bantuan untuk Mita supaya cita-citanya bisa tercapai.

"Nanti akan kami coba mencarikan solusinya supaya dana bisa terkumpul dan Mita bisa berangkat ke Belanda," ujarnya.

Dia menjelaskan di Dinas Pendidikan sekarang tidak ada anggaran untuk beasiswa seperti ini sehingga harus dicarikan sumber lain. Sedangkan melalui Baznas katanya, juga tidak bisa sehingga pihaknya akan mencoba mengumpulkan sumbangan dari OPD.

Berita Selanjutnya
Jokowi Janjikan Perubahan Besar Pada Dunia Pendidikan
Berita Sebelumnya
Besok, Puluhan Siswa Denpasar Terbang ke Jepang Ikuti Lomba Penelitian Internasional

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar