Cari

Mahasiswa Unimed Sulap Andaliman Jadi Parfum

Foto: Humas Unimed

 

Sejumlah mahasiswa Program Kreatifitas Mahasiswa Penerapan Teknologi (PKM-T) Universitas Negeri Medan membuat terobosan baru dengan menciptakan tanaman andaliman menjadi bahan pewangi berupa parfum segar. Dengan temuan ini, mereka berusaha membantu meningkatkan nilai ekonomis andaliman di wilayah Desa Parsoburan, Kecamatan Habinsaran, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara.

Fenny Cloudya Damanik, mahasiswa jurusan Fisika angkatan 2016 yang mengikuti Program Kreatifitas Mahasiswa Penerapan Teknologi (PKM-T) Unimed mengatakan tanaman andaliman selama ini hanya biasa digunakan sebagai bahan masak atau bumbu.

"Pembuatan parfum dari andaliman dengan menggunakan mesin parfum. Mesin parfum tersebut dirancang untuk menghasilkan parfum," ujar Fenny.

 

Baca juga: Daun Sengon dan Cabai Antarkan Siswa MTsN Kediri ke Amerika

 

Ia menyebutkan, mesin parfum tersebut multifungsi karena pada satu alat terdapat mesin penghalusan, pemanasan, pendinginan, dan akhirnya menjadi parfum..

Untuk meningkatkan keberdayagunaan dan nilai ekonomis andaliman, Fenny menjelaskan, pihaknya memberikan pendampingan proses pembuatan parfum kepada petani andaliman.

"Pendampingan tersebut, sudah satu kali digelar sejak April 2019," ucap Fenny. 

Fenny menjelaskan, program itu memiliki dua pertemuan dimulai dari pembuatan parfum skala lab dan pembuatan parfum menggunakan mesin parfum.

"Saat ini masih berupa minyak atsiri (bibit parfum), diharapkan dapat dikembangkan menjadi pewangi dan aroma terapi," katanya.

Dalam pendampingan itu, Elysabeth Luisa Pakpahan (Fisika 2016), Fenny Cloudya Damanik (Fisika 2016), Zulfan Silaban (Tehnik Mesin 2016), dan Edward Relius Laoly (Kimia 2017) dengan dosen pembimbing Dr Rita Juliani ikut terjun bersama para petani di daerah setempat. 

 

Baca juga: Majukan Pendidikan dan Penelitian, Pemprov DKI Gandeng IPB

 

Badia Sitorus, petani andaliman Desa Parsoburan mengatakan, merasa senang dengan adanya program mahasiswa Unimed yang membantu dalam meningkatkan nilai ekonomis andaliman.

Dengan adanya pendampingan pembuatan parfum itu, menurut Badia, petani andaliman dapat memanfaatkan hasil panen andaliman menjadi parfum.

"Semoga kegiatan itu, lebih sering dilakukan sehingga dapat membantu para petani andaliman untuk mengembangkan usaha milik mereka," ujarnya.

Berita Selanjutnya
Siswa SMK Ar-Rahmah Cianjur Raih Juara II Kompetisi Rafting Internasional di Australia
Berita Sebelumnya
BSNP: Hasil UN Semakin Kredibel

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar