Cari

Kemenag: Provinsi Riau Barometer Budaya Islam di Indonesia

Sumber: darunnajah.com

 

Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) Kemenag RI, H Juraidi, mengatakan Provinsi Riau merupakan barometer budaya Islam di Indonesia.

"Namun penetrasi budaya asing yang sangat deras mengikis budaya-budaya tradisional Indonesia," kata Juraidi disela acara workshop Peran Media terhadap Seni Budaya dan Siaran Keagamaan Islam yang dilaksanakan Dirjen Bimas Islam Kemenag  Dirjen Bimas Islam Kemenag RI di Pekanbaru, Jumat, 24 Mei 2019.

Menurut Juraidi, untuk kembali mempertahankan budaya tradisional itu, maka perlu dilakukan identifikasi dan revitalisasi agar budaya-budaya Islami bisa kembali berkembang di masyarakat.

 

Baca juga: Dinas Pendidikan Aceh Susun Kurikulum Pendidikan Islami

 

Ia menyebutkan, Nabi Muhammad SAW dalam hadits mengatakan, ajari anakmu berenang dan memanah, pandai berenang artinya harus pandai menyelamatkan diri dari banjir (bahaya), termasuk menyelamatkan diri dari banjir informasi.

"Oleh karena itu kegiatan ini sekaligus bertujuan untuk merevitalisasi kebudayaan yang ada agar jangan hilang, untuk itu perlu dikembangkan. Semua orang berkewajiban supaya masyarakat taat beragama, dan karena itu mari saudara para awak media dan penyuluh sebarkan kebaikan," kata Juraidi.

Kabid Seni Budaya dan Siaran Keagamaan, Jalal Sayuti mengatakan workshop diikuti 50 peserta terdiri atas dari awak media elektronik dan media cetak, kontributor humas Kemenag 4 Kabupaten Pekanbaru, Kampar, Siak dan Pelalawan, Humas Kanwil Kemenag Riau, dan Penyuluh Agama Islam Kota Pekanbaru.

"Ditetapkannya Riau sebagai tuan rumah karena nilai seni keagamaan di Riau sangat tinggi sehingga jadi barometer seni budaya di Indonesia, semoga ini menjadi langkah utama untuk membangkitkan kembali budaya seni Islami di Indonesia," katanya.

 

Baca juga: Kuatkan Iman Pelajar, Disdik Aceh Imbau Sekolah Terapkan Pendidikan Dinul Islam

 

Sementara itu, Kabid Penaiszawa HM Saman mengatakan salah satu seni budaya Islam di Riau yang belum dikenal masyarakat Indonesia adalah Gurindam 12, tarian bulian pengobatan trandisional talang mamak dan lainnya.

"Ini sangat menarik untuk diangkat terkait budaya yang sudah mengakar tapi belum diketahui jelas oleh masyarakat, baik itu sejarahnya maupun keberadaan sebenarnya," kata Saman.

Berita Selanjutnya
Simpanan Pelajar di Kepri Capai Rp 13,45 Miliar
Berita Sebelumnya
Persiapkan Ikut Lomba Nasional, Kendari Seleksi Sekolah Sehat

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar