Foto: Pixabay
Duta Besar RI untuk Swiss dan Liechtenstein, Muliaman D. Hadad mengatakan, Indonesia sudah waktunya membenahi pendidikan vokasi untuk meningkatkan mutu tenaga kerjanya. Hal itu ia katakan saat penandatanganan tiga MoU antara lembaga pendidikan Indonesia dan Swiss, di Lausanne, Swiss, baru-baru ini.
Pensosbud KBRI Bern dalam keterangan pers pada Selasa (21/5) menulis, ketiga MoU tersebut adalah Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB) milik Sinarmas Group dengan Swiss International Technical Connection (SITECO), Politeknik Simas Berau dengan SITECO serta Universitas Prasetiya Mulya dengan International Management Institute (IMI).
Baca juga: PGRI Minta Pemerintah Baru Benahi Tata Kelola Pendidikan
Penandatanganan tiga Memorandum of Understanding (MoU) dengan lembaga pendidikan Indonesia dan Swiss disaksikan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla yang melakukan kunjungan ke Swiss Federal Institute for Vocational Education and Training (SFIVET).
Jusuf Kalla menyampaikan pentingnya kerja sama yang dilakukan antara Indonesia dan Swiss dalam bidang pendidikan vokasi.
“Indonesia dan Swiss telah melakukan berbagai kerja sama terkait pendidikan vokasi sejak waktu yang lama. Kerja sama tersebut menjadi semakin relevan saat ini karena sejalan dengan fokus Pemerintah RI pada pengembangan sumber daya manusia di masa depan," katanya.
Baca juga: Rektor: Mahasiswa Harus Riset untuk Lahirkan Inovasi
MoU tersebut mencakup kerja sama peningkatan kapasitas pendidikan dan pelatihan di bidang produksi kelapa sawit dan produksi batu bara serta pariwisata tradisional. Proses penandatanganan MoU tersebut diinisiasi KBRI Bern melalui serangkaian pembahasan dengan pihak terkait.
Tinggalkan Komentar