Cari

Kenalkan Profesi Apoteker, Mahasiswa UGM Kembangkan Aplikasi Meet Pharmy

Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dan aplikasi permainan "Meet Pharmy”, Sumber: Humas UGM

Mahasiswa UGM berhasil mengembangkan aplikasi game “Meet Pharmy” untuk mengenalkan profesi apoteker pada anak-anak. Aplikasi ini sudah tersedia di Google Play Store dan saat ini sudah diunduh lebih dari 1.000 pengguna

 “Melalui aplikasi permainan ini kita coba untuk mengenalkan profesi apoteker, menumbuhkan minat, serta wawasan anak-anak terhadap profesi apoteker,” kata Ris Heskiel Najogi Sitinjak, mahasiswa Fakultas Farmasi, salah satu pengembang aplikasi Meet Pharmy, saat konferensi pers di Humas UGM, Rabu, 15 Mei 2019.

Aplikasi tersebut, kata Najogi, dibuat bersama dengan rekan-rekannya di Fakultas Farmasi, yaitu Shinta Diva Ekananda, Wahyunanda Crista Yuda, Muhammad Fikri Abdillah, dan Muhammad Sulhan Hadi, serta Luh Rai Maduretno Asvinigita, Lutfiana Pasebhan Jati dari Sekolah Vokasi dan Laksa Ersa Anugratama dari Fakultas Peternakan.

Najogi mengatakan, aplikasi Meet Pharmy telah dikembangkan sejak bulan November 2018. Melalui aplikasi permainan ini mereka mencoba mengenalkan profesi apoteker, terutama kepada anak-anak usia 2 hingga 14 tahun.

“Anak-anak pada usia tersebut sudah sangat familier dengan smartphone sehingga kami memanfaatkan piranti tersebut untuk menumbuhkan minat serta wawasan anak terhadap profesi apoteker melalui game Meet Pharmy,” kata Najogi.

Lewat aplikasi permainan ini mereka berusaha mentransfer informasi kesehatan pada anak-anak, khususnya komunikasi apoteker dengan pasien. Dengan menggunakan aplikasi ini, kata Najogi, anak-anak, diajak untuk merasakan pengalaman berkonsultasi dengan seorang apoteker bernama Pharmy.

“Pharmy akan memberikan resep dan juga menjelaskan pentingnya menjalankan gaya hidup sehat agar tidak mudah terserang penyakit,” tuturnya

Lutfiana menambahkan Meet Pharmy memiliki sejumlah fitur meliputi tiga kasus penyakit sederhana, yakni batuk, pilek, serta demam yang kerap dialami anak-anak. Selain itu, dilengkapi pula dengan fitur modul untuk orang tua yang memuat informasi seputar penyakit yang disajikan.

Saat ini pihaknya terus melakukan pengembangan aplikasi tersebut. Salah satunya dengan penambahan bahasa baru dalam aplikasi ini. Apabila sebelumnya aplikasi hanya tersedia dalam bahasa Inggris, namun saat ini telah ditambahkan bahasa Indonesia di dalamnya.

Tidak hanya itu, desain menu utama juga dibuat lebih atraktif. Di samping itu, kata Lutfiana, juga ada pembaruan beberapa tampilan gambar, bahasa perintah dalam permainan lebih singkat, serta penyempurnaan langkah-langkah permainan.

"Meet Pharmy sudah bisa diunduh di Google Play Store dan saat ini sudah diunduh lebih dari 1.000 pengguna," kata Lutfiana. 

Aplikasi ini tidak hanya menghadirkan permainan edukatif bagi anak-anak, tetapi juga berhasil mengantarkan kedelapan mahasiswa tersebut meraih medali perak dalam World Young Inventor Exhibition dalam International Invention, Innovation & Technology Exhibition (ITEX) 2019 di Malaysia pada 2-4 Mei 2019.

Sebelumnya mereka juga mendapatkan medali emas dari kategori Medicine and Public Health di Thailand Inventors’ Day 2019 pada 2-6 Februari di Bangkok.

Berita Selanjutnya
Agar Mampu Berkompetisi, UNJ Wajibkan Mata Kuliah Pemrograman dan Data
Berita Sebelumnya
Banyak Bertanya Dorong Siswa Termotivasi Belajar

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar