Cari

Rektor IAIN Palu: Ramadan Bentuk Pribadi Jadi Lebih Baik

Foto: Pixabay

 

Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, Sagaf S Pettalongi menilai keistimewaan di bulan Ramadan adalah pembentukan mental dan kepribadian serta peningkatan sumber daya manusia untuk menjadi lebih baik.

"Bulan Ramadan dapat menjadi proses sekaligus memberikan pendidikan untuk pembentukan mental, karakter termasuk peningkatan sumber daya manusia menjadi lebih baik," ucap Sagaf Pettalongi, di Palu, Selasa, 14 Mei 2019.

Sagaf mengemukakan, salah satu ciri orang yang bertaqwa yaitu mengerjakan kebaikan atau melakukan hal-hal yang baik yang sejalan dengan perintah dan anjuran agama. Karena itu, Sagaf berpendapat bahwa puasa memberikan pendidikan sekaligus pelatihan kepada manusia utamanya umat Islam untuk tidak tunduk terhadap nafsu dan syahwat.

"Puasa tidak sekedar menahan lapar, haus, tetapi menahan nafsu dan syahwat, yaitu tidak tunduk terhadap keinginan hawa nafsu dan syahwat dalam melakukan sesuatu atau mengerjakan suatu pekerjaan," kata Sagaf.

Bahkan, Sagaf melanjutkan, pengendalian pikiran, tindakan dan ucapan agar tidak pada hal-hal yang negatif yang bertolak belakang dengan anjuran agama. Oleh karena itu, kata Sagaf, tidak semua orang yang melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan dapat mencapai derajat taqwa.

Pernyataan ini, kata Sagaf, mengutip hadits yang berbunyi "Berapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga saja".

Sagaf menjelaskan, Thalq Bin Habib Al’Anazi mengartikan taqwa adalah mengamalkan ketaatan kepada Allah dengan cahaya Allah (dalil), mengharap ampunan Allah, meninggalkan maksiat dengan cahaya Allah (dalil), dan takut terhadap adzab Allah.

"Oleh karena itu, agar kalian bertaqwa dalam Surah Al Baqarah Ayat 183 mengandung salah satu makna bahwa semoga kalian bertaqwa karena berpuasa. Artinya, puasa menjadi sebab terbentuknya ketaqwaan seseorang," kata dia.

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Tengah itu mengemukakan proses untuk menjadi orang yang baik, tidak cukup dengan menahan lapar, haus, menahan diri, mengendalikan fikiran dan sebagainya. Tetapi, perlu diikutkan dengan menempatkan Al Quran sebagai petunjuk dalam menjalani kehidupan.

"Ramadan, memberi pesan kepada umat Islam untuk kembali kepada Al Quran," kata Sagaf.

Pernyataan ini,, kata Sagaf, mengutip Firman Allah dalam Surah Al Baqarah Ayat 185 yang berbunyi, "Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al Quran. Al Quran adalah petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang batil.

Ia menambahkan untuk mengetahui dan dapat membedakan baik dan buruk, maka seseorang harus mengikuti Al Quran sebagai pentunjuk kepada manusia dari Allah SWT.

"Ketika seseorang telah menempatkan atau telah kembali kepada Al Quran dan menjadikan Al Quran sebagai pentunjuk dalam menjalani kehidupan, maka tentu ia akan menjadi orang yang baik. Karena Al Quran mengajarkan kebaikan, bukan keburukan," kata dia

Berita Selanjutnya
Anak Penjual Mainan Itu Raih Nilai 100 di 4 Mapel UN
Berita Sebelumnya
2 Siswa SMKN 2 Singkawang Raih Nilai Sempurna UNBK

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar