Cari

30 Santri Terima Beasiswa Pendidikan dari Arab Saudi

Ilustrasi kampus, Foto: Pixabay

 

Sebanyak tiga puluh santri Pondok Pesantren Darul Istiqomah, Maccopa, Maros, Sulawesi Selatan menerima beasiswa pendidikan dari Abha University Arab Saudi. Ini merupakan pemberian beasiswa kesekian kalinya  dari kampus tersebut untuk pondok pesantren ini. 

"Abha University di Saudi Arabia sudah memberi jatah untuk kesekian kalinya kepada pesantren kami, tentu ini sangat disyukuri," kata Pengurus Pondok Tahfidz Putra Darul Istiqomah, Veni Hadju di Maros.

Sampai saat ini, kata Veni, ada puluhan alumni Pesantren Darul Istiqomah yang telah mengenyam pendidikan di Abha University. Kini, kata Veni, alumni pesantren ini kembali dipercaya menerima beasiswa serupa.

 

Baca juga: 180 Pelajar Baubau Terima Beasiswa dari Korea

 

Menurut Guru Besar FKM Unhas ini, pesantren di Sulawesi Selatan sangat banyak dan pihaknya tidak ingin mendominasi beasiswa tersebut. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar setiap santri menggunakan peluang ini untuk melanjutkan pendidikan tanpa biaya besar.

"Kita tidak ingin terlalu mendominasi. Jika ada yang berminat dan memenuhi kualifikasi juga bisa mendaftarkan diri," kata Veni.

Selain Abha University, Veni menjelaskan, ada beberapa alumni dari Darul Istiqomah yang melanjutkan pendidikan di Madinah International University.

"Jumlah yang masuk ke Madinah International University variatif dari tahun ke tahun," ucap Veni.

Hingga April 2019, Veni memaparkan, tercatat sebanyak 120 santri telah mendaftarkan diri untuk kuliah di dua universitas tersebut.

Belum lama ini, pesantren di Jalan Poros Maros ini telah mencatat ada 52 santri tahfidz yang telah menyelesaikan hafalan 30 Juz, tepatnya pada Sabtu, 4 Mei 2019.

 

Baca juga: Pemkab Sediakan 1.000 Beasiswa Desa, Ayo Dapatkan!

 

Pasca wisuda, para santri tersebut diberikan waktu dan berpikir untuk melanjutkan pendidikan seperti memilih fokus menghafal Alqur'an atau ke jenjang madrasah tsanawiyah (MTs) dan madrasah aliyah (MA).

"Sistem pendidikan di pesantren ini mengikuti kurikulum yakni selama tiga tahun. Jadi, setelah selesai kita ingin mereka mendaftar sesuai keinginan pribadi," kata Veni.

Sebagai pengurus pondok, Veni juga menjelaskan tentang metode menghafal Alquran di Pesantren Darul Istiqomah.

"Kami masih pakai cara tradisional dalam menghafal. Yakni santri menghafal sendiri kemudian menyetor kepada pembinanya. Setorannya minimal dua juz perhari," kata Veni. 

Berita Selanjutnya
BPS: Rata-rata Lama Sekolah Warga Padang Mencapai 11 Tahun
Berita Sebelumnya
Lampung Targetkan Kelulusan Siswa SMA/SMK 100 Persen

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar