Ilustrasi beasisa pendidikan, Foto: Pixabay
Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) hingga kini masih membiayai pendidikan sekitar 1.000 orang putra-putri asli Papua dari kalangan tujuh suku di Kabupaten Mimika. Pembiayaan tersebut masih dilakukan lembaga swadaya mmasyarakat ini meski alokasi dana kemitraan yang diterima dari PT Freeport Indonesia menurun.
Sekretaris Eksekutif LPMAK Abraham Timang di Timika, dalam beberapa tahun terakhir, pihaknya tidak lagi mengirim peserta beasiswa baru untuk melanjutkan pendidikan ke luar Papua. Hal ini, kata Abraham, lantaran menurunnya alokasi dana kemitraan yang diterima dari PT Freeport Indonesia.
"Pada tahun ajaran mendatang, LPMAK berencana mengirimkan lagi sejumlah pelajar untuk melanjutkan pendidikan pada beberapa lembaga Perguruan Tinggi khusus untuk jurusan-jurusan yang masih langka seperti penerbangan, kedokteran, pertambangan dan lainnya," kata Abraham, Senin, 29 April 2019.
Baca juga: Ingin Dapat Beasiswa di Belanda? Pilih Yang Berorientasi Pada Masa Depan!
Abraham menjelaskan, untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya sudah membuat nota kesepahaman bersama dengan salah satu sekolah penerbangan milik Kementerian Perhubungan di Banyuwangi, Jawa Timur.
"Tahun ini kami akan kirim lima orang untuk melanjutkan pendidikan di sekolah penerbangan di Banyuwangi. Ada juga yang kami kirim ke beberapa perguruan tinggi yang memiliki jurusan langka sehingga nantinya anak-anak ini setelah selesai kuliah bisa langsung bekerja," kata Abraham.
Kelemahan kami, kata Abraham melanjutkan, selama ini banyak peserta beasiswa yang kuliah pada jurusan-jurusan ilmu sosial sehingga sulit mendapatkan pekerjaan setelah menyelesaikan kuliah.
Abraham menjelaskan, pihaknya hingga kini masih memberikan beasiswa bagi sekitar seribu pelajar dan mahasiswa dari tujuh suku, mulai dari jenjang pendidikan dasar SD hingga Perguruan Tinggi (termasuk program studi strata dua dan strata tiga) baik di dalam maupun luar negeri.
Baca juga: Pemkab Sediakan 1.000 Beasiswa Desa, Ayo Dapatkan!
"Sekarang yang aktif menerima beasiswa pendidikan dari LPMAK tercatat 1.000 orang. Mereka tersebar di berbagai kota studi, mulai dari Timika, Jayapura, Manokwari, Sulawesi Utara, Pulau Jawa, bahkan beberapa diantaranya di luar negeri yaitu tiga orang di Jerman dan dua orang di China," kata Abraham.
Peserta program beasiswa LPMAK, kata Abraham, tidak hanya berasal dari Suku Amungme dan Kamoro yang merupakan dua suku asli di Kabupaten Mimika saja. Tetapi, penerima beasiswa tersebut juga berasal dari lima suku kekerabatan lainnya di sekitar areal pertambangan PT Freeport Indonesia yaitu Moni, Mee (Paniai), Nduga, Damal dan Dani.
Tinggalkan Komentar