Ilustrasi guru, Foto: pixabay
Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) Istiqlal di Sandakan, Sabah, mengatakan para WNI (warga negara Indonesia) yang bekerja di Negeri Sabah Malaysia membutuhkan guru jurusan Bahasa Indonesia di sekolah anak-anak mereka. Tujuannya, agar mereka memiliki kemampuan berbahasa Indonesia dengan baik.
Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK), Istiqlal, di Sandakan, Sabah, Rabu, mengakui kekurangan tersebut.
"Guru rekrutan pemerintah pusat kayaknya kurang dari jurusan Bahasa Indonesia," ujar Istiqlal yang bertanggung jawab atas kualitas dan pengembangan pendidikan di community learning center (CLC) binaan KJRI Kota Kinabalu, Rabu, 10 April 2019.
Baca juga: Minat Warga Arab Saudi Belajar Bahasa Indonesia Tinggi
Sebelumnya, seorang WNI yang bekerja di kilang kelapa sawit milik Yapidmas Estate Wilayah Telupid Sandakan, Selasa (9/4) mengatakan, anak-anaknya kesulitan berbahasa Indonesia yang baik akibat tidak adanya guru Bahasa Indonesia.
Dia khawatir, anak-anaknya lebih mampu berbahasa Melayu (Malaysia) dan itu akan menjadi kendala saat mereka bersekolah di kampung halamannya di Indonesia.
Kemampuan berbahasa Indonesia, menurut dia, juga akan meningkatkan jiwa nasionalisme anak-anak Indonesia di perantauan,
Terkait dengan kondisi ini, Kepala SIKK Istiqlal berjanji akan mengkoordinasikan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI soal pengadaan guru khusus jurusan Bahasa Indonesia pada setiap CLC di perkebunan kelapa sawit ataupun perkilangan di Malaysia.
Baca juga: Atasi Kekurangan Guru, Disdik Biak Uji Kompetensi Mengajar Tenaga Guru Kontrak
Sementara itu, Konsul Jenderal RI Kota Kinabalu, Krishna Djelani melalui Konsul Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya, Cahyono Rustam menjelaskan, jumlah guru jurusan Bahasa Indonesia di CLC masih kurang. Namun kekurangan tersebut telah diantisipasi dalam perekrutan guru berikutnya dengan melakukan pemetaan kebutuhan pengajar pada setiap CLC.
Pihaknya pun berjanji akan berupaya mempriotaskan guru jurusan Bahasa Indonesia tetapi tetap disesuaikan dengan jumlah anggaran.
"Perekrutan guru bina oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedang dalam tahap pemetaan kebutuhan masing-masing CLC," kata Cahyo.
Tinggalkan Komentar