Cari

Kesempatan Pengajuan Nominasi UNESCO King Hamad Bin Isa Al-Khalifa Prize

 

 

Schoolmedia News Jakarta ---- UNESCO King Hamad Bin Isa Al-Khalifa Prize merupakan penghargaan dari Kerajaan Bahrain guna memberikan apresiasi kepada sejumlah pihak baik individu maupun organisasi  yang menggunakan teknologi inovatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, pengajaran, dan kinerja pendidikan secara keseluruhan. 

Pada tahun ini pendaftaran nominasi telah dibuka hingga 18 Februari 2021, Tema penghargaan yang dipilih oleh Dewan Juri tahun ini yaitu "Penggunaan Teknologi untuk memungkinkan sistem pembelajaran Inklusif yang Tahan Krisis."

"Di tengah kehidupan bermasyarakat yang saling terhubung dan dinamis saat ini, teknologi memiliki potensi besar dalam meningkatkan mutu pengajaran, pembelajaran, dan memperluas akses ke pendidikan berkualitas," ujar Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Kemendikbudristek, Dr Itje Chodijkah MA dalam rilisnya kepada Schoolmedia di Jakarta, Sabtu (15/1)..

Menurut International Telecommunication Union, sekitar 95% dari populasi global tinggal di wilayah dengan setidaknya jaringan seluler dasar setingkat 2G. Artinya, hampir setiap orang yang memiliki perangkat yang terkoneksi dapat memperoleh manfaat dari program pendidikan berdasarkan solusi teknologi.

UNESCO King Hamad Bin Isa Al-Khalifa Prize for the Use of ICT in Education menyoroti dan mengapresiasi upaya pendekatan-pendekatan inovatif dalam memanfaatkan teknologi terkini untuk memperluas peluang pendidikan dan pembelajaran sepanjang hayat bagi semua. Hal ini sejalan dengan Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan (the 2030 Agenda for Sustainable Development) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) poin ke-4 tentang pendidikan.

Didirikan pada tahun 2005 dengan dukungan Kerajaan Bahrain, UNESCO King Hamad Bin Isa Al-Khalifa Prize for the Use of ICT in Education diberikan kepada individu dan/atau organisasi yang menjalankan proyek luar biasa dalam mempromosikan penggunaan teknologi secara kreatif untuk meningkatkan pembelajaran, pengajaran, dan kinerja pendidikan secara keseluruhan di era digital.

Setiap tahun, Dewan Juri Internasional yang terdiri dari lima pakar independen yang berasal dari berbagai negara didaulat oleh Direktur Jenderal UNESCO untuk memilih dua proyek terbaik. Setiap pemenang terpilih akan menerima uang sebesar 25.000 USD, medali, dan sertifikat yang diserahkan pada upacara penghargaan di Markas Besar UNESCO (UNESCO Headquarter) di Paris, Prancis.

UNESCO King Hamad Bin Isa Al-Khalifa Prize for the Use of ICT in Education mengusung tema khusus yang berbeda setiap tahunnya. Tema yang ditentukan sejalan dengan mandat dan nilai-nilai UNESCO serta mengandung anjuran penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang bertanggung jawab dan etis.

Berita Selanjutnya
Pandemi Covid-19 Momentum Sinkronisasi Penguatan Kesehatan dan Pendidikan
Berita Sebelumnya
Panja Biaya Perjalanan Ibadah Haji 1443H/2022M Segera Dibentuk

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar