Cari

Direktorat PMPK Gelar Festival Kesetaraan Dengàn 12 Aneka Lomba

 

Semarak Hari Aksara Internasional, Dirjen PAUD Dikdasmen Gelar Festival Kesetaraan 2021 

School Media News ------ Dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) tahun 2021, Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kemdikbudristek menyelenggarakan Festival Pendidikan Kesetaraan (Festival Setara) yang merupakan apresiasi kepada penyelenggara, pamong, tutor, peserta didik serta alumni Pendidikan Kesetaraan dalam bentuk melalui berbagai jenis lomba.

"Pendaftaran Lomba dibuka mulai 15 Juli - 15 Agustus 2021 melalui laman festivalsetara.com Jadikan festival ini momentum untuk menunjukkan Pendidikan Kesetaraan yang Berkualitas dan Bermartabat," ujar Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK), Dirjen PAUD Dikdasmen,  Dr Samto mengutip sambutan pengantar pada buku Panduan Festival Kesetaraan.

Menurut Dr Samto, masyarakat pembelajar adalah pemegang kunci kemajuan bangsa. Salah satu syarat utama pembentukan masyarakat pembelajar adalah masyarakat yang gemar membaca. Tingkat literasi berkorelasi positif terhadap ekonomi dan kesejahteraan. Akses dan penguasaan ilmu pengetahuan, menjadi modal bagi seseorang untuk lebih berdaya dalam meningkatkan kualitas hidup.

Tahun 2015 lalu, ujarnya Forum Ekonomi Dunia, menyebutkan setiap bangsa wajib menguasai keterampilan abad 21. Keterampilan tersebut meliputi literasi dasar, kompetensi dan karakter. Literasi dasar meliputi enam komponen yaitu, literasi baca tulis, literasi berhitung, literasi sains, literasi teknologi informasi dan komunikasi, literasi keuangan serta literasi budaya dan kewarganegaraan.

Dikatakan dengan menguasai keterampilan abad 21, masyarakat diharapkan mampu mengimbangi laju perubahan abad 21. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melakukan sejumlah gerakan literasi secara masif, baik di tingkat pusat maupun daerah. Gerakan itu di antaranya, Gerakan Indonesia Membaca, Gerakan Literasi Sekolah, Gerakan Literasi Keluarga, dan Gerakan Literasi Masyarakat yang secara aktif memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Dari Aceh hingga Papua, dari pelosok desa hingga kota-kota besar, masyarakat, maupun individu-individu secara sukarela menjadi relawan dan pegiat literasi. Baik itu tokoh masyarakat, tokoh agama, selebritas, penulis, serta elemen masyarakat lain dari beragam latar belakang ilmu dan masyarakat.

"Ayo ikuti lombanya, menangkan hadiahnya, Majukan Kesetaraannya! info selengkapnya dapat dilihat di panduan festival yg dapat diunduh di bit.ly/panduan festivalsetara atau kunjungi laman festivalsetara.com," ujarnya.

Latar Belakang HAI

Buta aksara merupakan masalah yang masih terjadi di berbagai negara. Buta aksara terkait dengan kemiskinan, keterbelakangan dan ketidakberdayaan. Atas dasar itu, konferensi para Menteri Pendidikan Sedunia di Teheran tanggal 8-9 September 1965, mengusulkan kepada UNESCO agar semua negara anggota PBB segera memulai upaya pemberantasan buta aksara secara internasional.

Sebagai salah satu anggota UNESCO, Indonesia memberi perhatian yang sangat besar terhadap upaya pengentasan buta aksara. Menurut data BPS tahun 2016, sasaran pendidikan keaksaraan untuk kelompok umur 15-59 tahun berjumlah 3.416.693 orang atau 2,07%.

Hal ini berarti bahwa Indonesia sudah mampu melampaui target UNESCO yakni pengurangan sebesar 50% tingkat buta aksara orang dewasa pada tahun 2015 dan target penurunan buta aksara telah tercapai, upaya pengentasan penduduk buta aksara dan pengembangan keaksaraan terus dilakukan agar tidak terjadi buta aksara kembali.

Upaya ini ditempuh dengan menyinergikan kinerja dan sumber daya dari berbagai kalangan baik dari unsur pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat dan pemangku kepentingan pendidikan keaksaraan. Keberaksaraan penduduk merupakan hal yang sangat mendasar dalam hidup dan kehidupan. Dengan memiliki kemampuan keaksaraan dasar yaitu membaca, menulis, berhitung, dan berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, seseorang dapat lebih memperluas akses pengetahuan dan informasi dalam berbagai bidang kehidupan sehingga akan lebih berdaya.

Untuk mengapresiasi kinerja dan dedikasi mereka sekaligus terus memacu percepatan penuntasan buta aksara, serta implementasi 6 literasi dasar, pemerintah mengadakan Festival “Foto dan Video Virtual” untuk masyarakat sebagai upaya pembelajaran literasi pada masa pandemi di seluruh Indonesia. Kegiatan Festival ini menjadi bagian dari peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) 2021.

Penulis :Tim Schoolmedia

Berita Selanjutnya
Vaksinasi Bagi 7.200 Pekerja Migran Bermasalah di Wisma Atlet Pademangan
Berita Sebelumnya
Pengusaha Diimbau Siapkan Program CSR Vaksinasi Gotong Royong Untuk Warga Sekitar

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar