Hari Anak Nasional Momentum Berikan Layanan Pendidikan Berkualitas Untuk Anak Indonesia
Direktur Pendidikan Anak Usia Dini, Dr Muhammad Hasbi menilai Hari Anak Nasional dimasa pandemi Covid-19 yang telah satu setengah tahun mendera penduduk dunia merupakan momentum yang tepat bagi seluruh komponen serta elemen masyarakat pemangku kepentingan pendidikan mulai dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Organisasi Sosial Kemasyarakatan, komunitas, penyelenggara pendidikan, orangtua murid serta guru untuk bersama bersinergi dan berkolaborasi menunjukan komitmen yang kuat dalam mewujudkan layanan pendidikan berkualitas bagi seluruh anak Indonesia.
Hal itu disampaikan Direktur PAUD dalam keterangan pers secara virtual menyambut Hari Anak Nasional di Jakarta, Jumat (23/7). Pembicara lain dalam kesempatan tersebut Kepala Pusat Penguatan Karakter, Dr Hendarman, Direktur Guru Dan Tenaga Kependidikan PAUD, Santi Ambarukbi dan Direktur Perfilman.Musik dan Media Baru Kemdikbudristek, Ahmad Mahendra.
Peringatan HAN pada tahun ini mengangkat tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju” dengan Tagar #AnakPedulidiMasaPandemi. Tema ini diusung sebagai motivasi bahwa pandemi tidak menyurutkan komitmen untuk tetap melaksanakan HAN tahun ini secara virtual, tanpa mengurangi makna HAN.
Terkait kegiatan webinar yang menghadirkan pegiat dan pakar Pendidikan Anak Usia Dini yang membahas pentingnya literasi diperkenalkan sejak usia dini, dikatakan oleh Muhammad Hasbi, upaya mengembangkan kemampuan literasi pada anak sejak dini dapat menjadi modal yang baik bagi anak dalam menghadapi masa mendatang.
Kemampuan Literasi
Kemampuan literasi menjadi syarat di abad 21 yang dimiliki seorang anak membantunya dalam beraktivitas seperti membaca, menulis, menghitung, mengembangkan kemandirian, meningkatkan prestasi akademik, mempersiapkan diri memasuki sekolah hingga mengembangkan kemampuan komunikasi dan sosialisasi dengan orang lain maupun lingkungan sekitar.
"Penguasaan keterampilan Abad 21 salah satunya adalah kemampuan literasi yang akan membentuk dan membantu anak memiliki kemampuan berpikir secara kritis dan logis dalam menghadapi berbagai situasi. Semakin tinggi kemampuan literasi yang dimiliki anak akan membantunya dalam menerima dan mengolah informasi sehingga anak dapat menyimpulkan dan memecahkan masalah dalam menyikap infomasi yang diterima," ujarnya.
Terkait PAUD berkualitas dapat dilihat berdasarkan kualitas proses pembelajaran. Kualitas pendidikan yang diberikan di PAUD sejatinya tidak terpaku pada fasilitas sarana prasarana, melainkan terletak pada kualitas proses pembelajarannya. Hal ini yang menjadi dasar untuk menjamin manfaatnya dapat dirasakan oleh mereka yang berpartisipasi di satuan PAUD.
Setidaknya ada empat hal yang perlu diperhatikan untuk mengetahui apakah sebuah layanan PAUD berkualitas. Pertama; adanya kegiatan pembelajaran yang beragam dan dilakukan melalui cara yang sesuai untuk anak usia dini, yaitu melalui bermain.
Bermain dan belajar mampu menumbuhkan motivasi intrinsik untuk belajar sehingga anak lebih bersemangat untuk beradaptasi dan mempelajari hal-hal baru. Di sisi lain, bermain juga termasuk upaya mengasah kemampuan pra-literasi dan pra-numerasi yang dapat dilakukan melalui kegiatan membaca buku bacaan kepada anak.
Kedua; kegiatan pembelajaran harus bersifat kontekstual dan bermakna bagi anak. Kegiatan pembelajaran perlu dikaitkan dengan pengalaman anak, serta meningkatkan kompetensi dirinya untuk dapat berperan dalam kegiatan mereka sehari-hari.
Materi pembelajaran pun perlu dibuat selaras dengan nilai sosial budaya lingkungan agar menumbuhkan kesadaran bagi anak bahwa dirinya adalah bagian dari lingkungannya.
Ketiga; membangun interaksi positif antara pendidik dengan sang anak, tidak terjadi hukuman fisik, dan komunikasi yang kasar terhadap anak. Seperti yang kita ketahui bersama, pembelajaran satu arah dan dilakukan dengan metode drilling bukanlah pembelajaran berkualitas karena berpotensi menimbulkan dampak negatif pada anak.
Dengan demikian, pengajar tidak boleh memaksakan kehendak sendiri dalam proses pembelajaran, tetapi harus disesuaikan dengan karakteristik dan kemampuan masing-masing anak.
Keempat adanya kerja sama dengan orang tua dan pemantauan kebutuhan layanan esensial (layanan yang holistik dan integratif). Kemitraan dengan orang tua merupakan kunci layanan PAUD berkualitas.
Periode seorang anak mengikuti kegiatan di satuan PAUD umumnya pendek atau terbatas, sehingga satuan dan orang tua perlu menjadi mitra atau saling bekerjasama agar anak mendapatkan stimulasi secara berkesinambungan.
Orang tua diharapkan dapat turut memantau pemenuhan kebutuhan layanan esensial usia dini di luar pendidikan, melalui kemitraan dengan masyarakat. Berbeda dengan jenjang pendidikan lain, ekosistem satuan PAUD bersifat terbuka karena sudah sejak lama disadari bahwa anak usia dini memerlukan layanan di luar pendidikan (holistik) agar dapat bertumbuh kembang secara utuh.
Penulis Tim Schoolmedia
Tinggalkan Komentar