Ilustrasi pembuatan film, Foto: Pixabay
Sejumlah siswa dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dewi Sartika Jakarta dan Sekolah Menengah Atas (SMA) Global Islamic School berkolaborasi membuat film berjudul Aqidah Cinta.
"Film ini bagus karena semua pemainnya adalah siswa SMA dan SMK. Begitu juga kru-nya juga dari siswa. Ada beberapa film yang dibuat siswa tapi untuk kru-nya biasanya dari rumah produksi," ujar Kepala Pusat Pengembangan Perfilman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Dr Maman Wijaya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 19 Maret 2019.
Dengan keterlibatan siswa baik sebagai pemain dan juga kru, Maman berharap para siswa bisa belajar banyak dari pengalaman tersebut. Sehingga menjadi bekal mereka ketika terjun di dunia industri.
Baca juga: Roy, Bentuk Animator Muda Indonesia Melalui Pendidikan
Menurut Maman, produksi film ini menjadi tonggak perfilman sekolah menengah. Film, kata Maman, merupakan salah satu instrumen pendidikan.
"Terimakasih kepada sekolah yang telah menginisiasi pembuatan film oleh siswa," kata Maman.
Kepala Sekolah SMK Dewi Sartika, Gilang Gerrialga, mengatakan semua pemain dan kru dari film tersebut merupakan siswa SMK Dewi Sartika dan SMA Global Islamic School. Sebelumnya, mereka hanya membuat film-film pendek.
"Ini pertama kalinya, kami membuat film panjang dengan durasi 90 menit. Rencananya film ini juga akan ditayangkan di bioskop," ujar Gilang.
Baca juga: Kemendikbud: SMK Perfilman Diminati Siswa
Terkait penayangan film ini, Wakil Ketua Lembaga Sensor Film (LSF), Dody Budiatman, mengatakan sebelum film ditayangkan maka harus melalui seleksi di LSF terlebih dahulu.
"Mendengar LSF, banyak yang takut. Takut filmnya diobrak-abrik. Sekarang LSF tidak seperti itu sekarang," kata Dody.
Dody mengatakan LSF tidak hanya melihat film sebagai karya seni, tapi berpotensi membangun karakter bangsa, meningkatkan ketahanan dan alat promosi.
Tinggalkan Komentar