Cari

Inovasi seTARA Daring dan E-Modul Dipamerkan di Festival Pendidikan Kesetaraan Internasional

 

 

Inovasi seTARA Daring dan E-Modul Akan Dipamerkan Dalam Festival Pendidikan Kesetaraan Internasional

 SchoolMedia News Bekasi --- Pandemi Covid-19 membuat masyarakat serta insan pendidikan semakin realistis serta kritis dalam memilih jenjang atau jalur pendidikan. Terobosan, inovasi dan kreativitas yang dilakukan program pendidikan kesetaraan, Kementerian Pendidikan Kebudayan Riset dan Teknologi semakin mendapat tempat dihati seluruh elemen dan pemangku pendidikan nasional.

Hal ini ditunjukan lewat apresiasi sejumlah pakar Pendidikan di ASEAN yang tergabung di Seamolec terhadap kehadiran portal dan aplikasi seTARA Daring dan E-Modul sebagai upaya mendekatkan peserta didik dengàn bahan ajar kerap menjadi bahan studi serta diduplikasi oleh sejumlah negara. "Sudah sejak 2018 aplikasi seTara Daring dan E Modul kita hadirkan. Tahun lalu kita kembangkan dalam platform untuk Android dan iOS. Tagline Merdeka Belajar sudah sejak lama menjadi bagian dalam aktivitas Pendidikan Kesetaraan. Siswa dapat memilih 453 modul pembelajaran yang disediakan. Modul tersebut kami susun bersama dengan Pusat Kurikulum Nasional," ujar Koordinator Pendidikan Kesetaraan, Dr Subi Sudarto dalam Review Modul dan Pedoman Pendidikan Kesetaraan di Bekasi, Sabtu (26/6).

Jika saat ini Direktorat SMP dan Direktorat SMA tengah mempersiapkan sejumlah modul dalam pelaksaan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) untuk digunakan selama Belajar Dari Rumah (BDR), jenjang Pendidikan Kesetaraan telah melakukan pembelajaran dengàn sistem modul sejak satu dekade lalu.

Menurut Subi, aktualisasi Merdeka Belajar pada pendidikan kesetaraan melalui daring di masa pandemi Covid-19 telah terjadi secara alamiah. Pasalnya, sebelum pandemic Program Pendidikan Kesetaraan telah melakukan enam inovasi untuk itu antara lain pertama menyusun Kurikulum 2013 untuk Pendidikan Kesetaraan yang sangat kontekstual, kedua membuat aplikasi seTARA Daring, ketiga membuat 453 produk pembelajaran dalam E-Modul, keempat menyusun Tes Penempatan untuk peserta didik, kelima membuat Aplikasi Ijazah dan terakhir membuat E-Raport.

Seperti diketahui, salah satu bentuk layanan pendidikan dasar dan menengah untuk mendukung wajib belajar pendidikan adalah pendidikan kesetaraan. Pendidikan kesetaraan merupakan program pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan umum, yang mencakup program paket A setara SD/MI, Paket B setara SMP/MTs dan Paket C setara SMA/MA. "Kami untuk pertama kalinya tengah mempersiapkan Festival Pendidikan Kesetaraan Internasional yang akan diikuti oleh 14 negara penyelenggara Pendidikan Kesetaraan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman serta pembelajaran Terpetik. Keberhasilan pelaksanaan aplikasi seTARA Daring dan E-Modul yang mendapat apresiasi dari sejumlah pakar di Seamolec akan ditunjukan. Selain akan ditampilkan sejumlah video kisah sukses serta video inspiratif dari sejumlah mantan peserta didik Pendidikan Kesetaraan yang berkiprah ditengah masyarakat dan sukses go International," ujarnya.

Dikatakan, jika dimasa lalu program pendidikan kesetaraan dipandang sebelah mata. Kini saatnya kita tunjukan bahwa kelas menengah atas seperti selebritis hingga public figure lebih tertarik belajar di pendidikan kesetaraan. Peserta didik yang karena berbagai faktor tidak dapat meneruskan pendidikan di bangku sekolah formal, putus sekolah namun memiliki kemauan melanjutkan pembelajaran di berbagai jenjang pendidikan, serta usia produktif yang ingin meningkatkan pengetahuan dan kecakapan hidupnya, serta masyarakat lain yang memerlukan layanan khusus dalam memenuhi kebutuhan sebagai dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peningkatan taraf hidup.

Dimasa Pandemi Covid 19 ini, lanjutnya penyelenggaraan pendidikan Kesetaraan justru lebih eksis dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ), jauh sebelum pandemic sudah disiapkan dengan seTARA Daring dan E Modul. Tutor-tutor pendidikan kesetaraan sebagai ujung tombak keberhasilan pembelajaran diharap tetap dapat memberikan pelayanan, dengan meningkatkan mutu pembelajaran di Satuan Pendidikan Non formal (SPNF) dengan terus beriovasi dan beradaptasi dengan kehidupan New Normal.

Dijelaskan, inovasi dalam merdeka belajar di Era Pendidikan 4.0. memang mengedepankan pentingnya kreativitas para tutor pendidikan kesetaraan untuk melakukan inovasi dengan memutus rantai penghalang belajar, mempermudah peserta didik dalam belajar, memanfaatkan teknologi informasi, menggunakan metode-metode yang tepat dalam proses pembelajaran yang mendukung penerapan merdeka belajar, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Kemendikbud Ristek, lanjutnya telah mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan tutor untuk dapat melaksanakan pembelajaran mandiri dengan sistem modul dan juga harus memperhatikan apa saja yang menjadi acuan dalam pembelajaran berdasarkan kurikulum K13 Pendidikan Kesetaraan yang kontekstual dan fungsional sesuai kebutuhan peserta didiknya.

Model Pembelajaran di Era Kenormalan Baru menekankan peserta dapat menggunakan model pembelajaran yang sesuai seperti Model dengan pendekatan Flipped Learning yang juga bagian dari Blended Learning dimana tutor memberikan pembelajaran secara daring atau luring dengan memanfaatkan Learning Management System (LMS), tutor juga ditugaskan membuat kreasi video pembelajaran sebagai bahan belajar mandiri, hal ini dimaksudkan agar peserta didik lebih cepat memahami materi ajar yang diberikan, dan seolah–olah tutor berada di kelas, Kegiatan ini juga bermanfaat dalam meningkatkan pelayanan tutor kepada peserta didik. Model pembelajaran ini lebih meningkatkan interaksi antara sesama peserta didik dan antara tutor dan peserta karena dapat berdiskusi secara live streaming melalui zoom, google meet atau apps lain.

Penulis Eko

Berita Selanjutnya
Vaksinasi Covid-19 Harian Tembus 1,3 Juta Orang
Berita Sebelumnya
Cerita Kepala Sekolah Yang Telah PTM Terbatas

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar