Foto: Pixabay
Dinas Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat, 83 persen sekolah menengah kejuruan (SMK) di daerah itu sudah menggelar ujian nasional berbasis komputer (UNBK) pada tahun ini.
"Untuk sekolah menengah atas (SMA) yang menggelar UNBK tercatat 70 persen", kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Benyamin Lola di Kupang, Senin, 18 Maret 2019.
Pada ujian nasional tahun 2019 ini, kata Benyamin melanjutkan, 70 persen SMA dan 83 persen SMK di NTT sudah menggelar UNBK. Sisanya masih menggelar ujian nasional kertas pensil (UNKP).
Baca juga: Anggaran Dipangkas Jadi Rp 10 Miliar, DPRD Riau: UNBK Belum 100%
Kondisi ini, kata Benyamin, berarti hanya tinggal sedikit sekolah saja yang ada di propvinsi berbasis kepulauan itu yang masih menggelar UNKP. Namun, menurut Benyamin, baru 4 dari 21 kabupaten/kota di NTT yang sudah menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA/SMK 100 persen pada tahun ini.
Empat kabupaten yang sudah menggelar UNBK itu adalah Kabupaten Nagekeo, Ende, Ngada dan Timor Tengah Utara (TTU).
Daerah yang belum menggunakan sistem UNBK paling tinggi, Benyamin menjabarkan, adalah Kabupaten Sumba Barat yakni 43 sekolah terdiri dari 26 sekolah SMK dan 24 SMK. Kemudian, Kabupaten Manggarai Timur yakni sebanyak 29 sekolahterdiri dari 26 sekolah SMA dan sisanya SMK.
Baca juga: Terkendala Listrik dan Prasarana, Siswa di Kepulauan Riau dan Batam Terhambat Jalani UNBK
"Ada beberapa daerah yang hanya satu sampai dua sekolah saja yang masih menggunakan sistem Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP) seperti Rote Ndao dan Kota Kupang serta Manggarai masing-masing satu sekolah," kata Benyamin.
Padahal, Benjamin menjelaskan, pelaksanaan UNKP membutuhkan energi yang cukup besar, mulai dari pengamanan naskah ujian, pencetakan naskah ujian hingga distribusi dokumen.
Tinggalkan Komentar