Cari

PJJ Terlalu Lama Buruk Untuk Tumbuh Kembang Anak

 

PJJ Terlalu Lama Membuat Tumbuh Kembang Anak Terganggu Dan Timbulkan Tekanan Psikososial

Schoolmedia News Jakarta --- Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Iwan Syahril, menilai pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama ini sudah terlaksana dengan baik. Namun, apabila hal itu terlalu lama dilakukan maka akan berdampak negatif bagi murid. PJJ terlalu lama Buruk bagi tumbuh kembang anak.

"Pertumbuhan dan perkembangan anak baik motorik halus dan kasar, intelektual dan emasional anak akan mengalami gangguan. Anak juga akan mengalami tekanan psikososial, kekerasan terhadap anak yang tidak terdeteksi, serta jumlah anak putus sekolah turut menjadi pertimbangan,” ungkap Dirjen Iwan dalam peluncuran deri webinar pelaksanaan PTM yang akan digelar oleh setiap direktorat dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dilingkungan Ditjen GTK selama 25 hari setiap hari Senin sampai Jumat mulai 31 Mei hingga 2 Juli 2021.

Ditambahkan Iwan Syahril, bahwa prinsip kebijakan pendidikan di masa pandemi Covid-19 tidak berubah. Kesehatan dan keselamatan murid, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat tetap merupakan prioritas utama. “Kebijakan pembelajaran tatap muka terbatas dilakukan apabila Pemerintah Daerah sudah memberikan izin dan satuan pendidikan memenuhi semua syarat berjenjangnya, maka PTM terbatas diperbolehkan. Namun tidak diwajibkan,” urainya.

Ia berharap, PTM dapat diakselerasi dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Oleh karena itu, jika vaksinasi belum dapat dilakukan di suatu daerah maka pemerintah daerah diharapkan untuk mengakselerasi PTM sesuai kondisi pendidikan.

“Setelah mayoritas pendidik dan tenaga kependidikan diberikan vaksin dosis kedua, satuan pendidikan wajib memberikan opsi layanan PTM terbatas. Orang tua atau wali murid dapat memilih bagi anaknya untuk melakukan pembelajaran tatap muka atau tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh,” tegas Iwan.

Dijelaskan Iwan, tujuan diadakan webinar guru belajar PTM terbatas adalah untuk menyosialisasikan PTM terbatas di masa pendemi Covid-19 beserta kebijakan penyertanya. Agar dapat diimplementasikan dalam berbagai teknik serta metode yang dapat menjadi referensi guru dalam melakukan proses pembelajaran.

Selain itu juga sebagai wadah untuk merefleksikan pengalaman PTM terbatas di masa pandemi antarsesama pendidik sehingga dapat menjadi masukan untuk pengembangan proses pembelajaran selanjutnya.

“Dengan begitu, seluruh pihak yang terlibat dalam ekosistem pendidikan termotivasi untuk melakukan proses pembelajaran sebagaimana arahan Mendikbudristek dan Pak Dirjen,” tutup Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani.

Penulis : Eko Schoolmedia #SekolahPenggerak #GuruPenggerak #MerdekaBelajar

Berita Selanjutnya
Ancaman Perubahan Iklim dan Pandemi Covid-19 Jadi Fokus Negara G-20 KTT P4G
Berita Sebelumnya
Jelang PTM Terbatas, Direktorat dan UPT Serentak Gelar Serial Webinar

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar