Direkrorat PAUD dan SEAMEO CECCEP segera melakukan piloting program training of tranier pendampingan parenting di tiga region di Indonesia. Foto : Eko Schoolmedia
Schoomedia News Bandung - Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini menginisiasi program piloting pendampingan keorangtuaan (parenting) sebagai ikhtiar untuk melakukan pencegahan stunting (gagal tumbuh), implementasi program PAUD Holistik Integratif sekaligus ujicoba pengembangan model peningkatan mutu sesuai standard Layanan minimal dengàn menggandeng SEAMEO CECCEP.
Direktur Southeast Asia Ministers Education Organization Centre of Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP), Dr Dwi Priyono mengatakan pihaknya sangat antusias serta mendukung penuh upaya persiapan pelaksanaan piloting kegiatan pendampingan peningkatan kapasitas keorangtuaan yang dilakukan oleh Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
“Kami sangat antusias untuk dapat segera melakukan kerjasama piloting pendampingan kapasitas keorangtuaan yang akan Direktorat PAUD. Dalam kegiatan ini semoga sejumlah konsep, gagasan serta hal teknis lain terkait dengan pelaksanaan kegiatan tersebut dapat segara diformulasikan sehingga bisa segara diimplementasikan dilapangan,” ujar Dr Dwi Priyono dalam Rapat Koordinasi dengan Direktorat PAUD di Bandung, Senin (5/3) malam.
Menurut Dwi, sesungguhnya terdapat empat gugus tugas lain disampaing kegiatan piloting ini yang menjadi rencana kerjasama antara SEAMEO CECCEP dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal ini Direktorat PAUD. Namun, empat gugus tugas tersebut masih perlu dibahas secara intensif serta dimatangkan kembali. Piloting di tiga kawasan tersebut nantinya akan diberikan dalam bentuk training of trainer (TOT).
Disebutkan, saat ini berdasarkan kajian yang dilakukan sejumlah praktisi, akademisi serta expert di SEAMO CECCEP terdapat tiga lokus serta fokus atau daerah yang akan menjadi pusat kegiatan piloting kegiatan pendampingan peningkatan kapasitas keorangtuaan yang terbagi menjadi tiga region yaitu Wilayah Barat, Wilayah Tengah dan Wilayah Timur. Untuk Wilayah Barat di Kabupaten Ogan Komering Illir, Wilayah Tengah di Kabupaten Bandung Barat dan Wilayah Timur di Kabupaten Lombok Timur.
“Tiga locus dan fokus ini masih merupakan usulan dari kami dan akan dibahas dalam pertemuan ini. Jika Direktorat PAUD mempunyai opsi lainnya tentunya dapat dibahas dalam kesempatan ini,” ujar Dwi.
Keluarga Tri Centra
Aria Ahmad Mangunwibawa dari Direktorat PAUD pada kesempatan itu menegaskan pentingnya piloting terkait parenting ini dilakukan karena pemerintah menyadari bahwa keluarga merupakan pondasi atau pilar utama sistem pendidikan. Keluarga juga termasuk kedalam tri pusat pendidikan.
Dikatakan, 1000 hari pertama atau usia 0 hingga 2 tahun menjadi fase krusial bagi orangtua untuk memberikan intake gizi, nutrisi, rangsanan motorik halus serta kebutuhan kognitif lain bagi seorang anak yang harus dipahami oleh Orangtua. "Disini pentingnya parenting diberikan kepada para calon ibu yang akan menjadi orangtua bagi buah hatinya," ujar Arya.
Seperti diketahui, lanjut Arya, Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantoro yang kita kenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional, mengungkapkan sistem “Tri Centra” dengan mengatakan “Didalam hidupnya anak-anak adalah tiga tempat pergaulan yang menjadi pusat pendidikan yang amat penting baginya, yaitu: keluarga, sekolah dan masyarakat.”
Dikatakan, trikondisi/pusat pendidikan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari keterkaitan antara kedua sub sistem pendidikan sekolah dan sub sistem pendidikan luar sekolah. Dapat disimpulkan bahwa keluarga merupakan bagian dari trisentra/tripusat/trikondisi pendidikan yang keberadaannya sangat utama bagi pelaksanaan pendidikan itu sendiri.
Terlebih lagi dengan adanya lingkungan masyarakat dan sekolah sebagai penopang bagi terlaksananya kegiatan pendidikan.Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pun masih menempatkan keluarga menjadi salah satu jalur dalam sistem pendidikan, yaitu jalur pendidikan informal yang memiliki peran sangat besar dalam pendidikan di Indonesia. Pendidikan dalam keluarga yang dilakukan oleh kebanyakan orang tua di Indonesia didasari dari pengetahuan hasil pengalaman orang tuanya sendiri dahulu ketika mendidik atau pun mungkin dari hasil pengamatan semata.
Dinamika kehidupan yang terus berkembang membawa konsekuensi tertentu terhadap kehidupan keluarga. Perkembangan pengaruh dampak teknologi dan informasi serta tuntutan jaman, disertai pemahaman yang utuh mengenai keluarga, harus diberikan kepada masyarakat dan keluarga-keluarga sehingga pendidikan keluarga bisa lebih optimal.
Penulis : Eko Schoolmedia
#merdekabelajar #merdekabermain #paudpedia
Tinggalkan Komentar