Pendidikan Moderasi Beragama (MB) dengan tujuan meningkatkan semangat toleransi, pluralisme dan membentuk insan Pancasila perlu diperkenalkan sejak usia dini di satuan PAUD. Foto : Humas Kemenag.
Schoolmedia News, Jakarta - Pendidikan moderasi beragama (MB) perlu diajarkan sejak dini. Hal ini perlu menjadi perhatian para praktisi pendidikan anak usia dini, salah satunya guru pada Raudhatul Athfal (RA). Pernyataan ini disampaikan Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kementerian Agama Muhammad Zain.
Pengajaran MB ini, lanjut Zain, juga merupakan bagian dari pendidikan karakter bagi anak. “Injeksikan pemahaman moderasi beragama ke dalam materi pembelajaran bagi anak usia dini, sebagai upaya pendalaman pendidikan karakter,” ujar Zain saat memberikan materi dalam Peningkatan Pendidikan Anak Usia Dini bagi guru RA di Bogor, Selasa (16/3/2021).
Ketika berhadapan dengan anak usia dini, menurut Zain, guru harus menyampaikan pemahaman MB dengan metode yang bisa diterima oleh anak usia dini. “Sejatinya pendidikan RA itu adalah bagaimana menciptakan suasana kelas menjadi happy, enjoy, dan menyenangkan,” kata Zain.
“Jadi, konten-konten pembelajaran harus disenangi dan disukai oleh peserta didik. Dan tidak perlu terlalu teoritis apalagi menghapal definisi-definisi,” sambungnya.
Kasubdit Bina Guru dan Tenaga Kependidikan RA, Siti Sakdiyah, mengatakan bahwa peningkatan pendidikan guru anak usia dini/RA merupakan bagian dari implementasi Peraturan Pemerintah nomor 87 Tahun 2017. Dalam peraturan tentang Penguatan Pendidikan Karakter yang terintegrasi dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) terdapat beberapa karakter yang perlu diberikan dalam pendidikan, yaitu perubahan cara berpikir, bersikap, dan bertindak menjadi lebih baik.
“Nilai-nilai utama penguatan pendidikan karakter adalah religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, integritas. Oleh sebab itu, kegiatan ini mengusung pada nilai religius dan nasionalis dengan menghadirkan nara sumber dari Wantannas, akademisi dan Pencetus konsep Moderasi Agama,” jelas Sakdiyah.
Baca Juga : Prioritas Utama Penguatan Moderasi Beragama Merajut Kebhinekaan
Kegiatan Peningkatan pendidikan karakter bagi anak usia dini yang diikuti oleh perwakilan guru-guru RA yang tergabung dalam Kelompok Kerja Guru RA (KKGRA) maupun Ikatan Guru RA (IGRA) se-Indonesia.
Tumbuhkan Cinta Tanah Air
Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum, Ketua Kelompok Kerja Moderasi Beragama Kementerian Agama RI menjelaskan Indonesia adalah negara yang masyarakatnya sangat religius dan sekaligus majemuk. Meskipun bukan negara berdasar agama tertentu, masyarakat kita sangat lekat dengan kehidupan beragama. Nyaris tidak ada satu pun urusan sehari-hari yang tidak berkaitan dengan agama. Itu mengapa, kemerdekaan beragama juga dijamin oleh konstitusi kita. Nah, tugas kita adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara kebebasan beragama itu dengan komitmen kebangsaan untuk menumbuhkan cinta tanah air.
Dikatakan moderasi beragama itu sesungguhnya adalah jati diri kita sendiri, jati diri bangsa Indonesia. Kita adalah negeri yang sangat agamis, umat beragama kita amat santun, toleran, dan terbiasa bergaul dengan berbagai latar keragaman etnis, suku, dan budaya. Toleransi ini pekerjaan rumah (PR) bersama kita, karena kalau intoleransi dan ekstremisme dibiarkan tumbuh berkembang, cepat atau lambat keduanya akan merusak sendi-sendi ke-Indonesia-an kita. Itulah mengapa moderasi beragama menjadi sangat penting dijadikan sebagai cara pandang, sikap, dan perilaku, dalam beragama dan bernegara.
"Jadi, moderasi beragama merupakan perekat antara semangat beragama dengan komitmen berbangsa dan bernegara. Yakinlah bahwa bagi kita, bagi bangsa Indonesia, beragama pada hakikatnya adalah ber Indonesia dan ber Indonesia itu pada hakikatnya adalah beragama," ujarnya.
Moderasi beragama harus kita jadikan sebagai sarana mewujudkan kemaslahatan kehidupan beragama dan berbangsa yang rukun, harmonis, damai, toleran, serta taat konstitusi, sehingga kita bisa benar-benar menggapai cita-cita bersama menuju Indonesia maju.
Untuk itu, lanjutnya melalui moderasi beragama, mari kita jaga persatuan dan kesatuan negara Republik Indonesia ini, yang telah diperjuangkan dengan penuh pengorbanan, termasuk oleh tokoh dan umat beragama, para pahlawan kita.
Penulis : Eko Schoolmedia
Editor : Burhan Schoolmedaia
Tinggalkan Komentar