Cari

6 Sampel Varian Baru Covid-19 Ditemukan di 4 Provinsi

Foto: Pixabay

 

Schoolmedia News, Jakarta -  Mutasi virus Corona B.1.1.7 yang pertama kali ditemukan di Inggris kini telah masuk di Indonesia, yakni dua kasus di Karawang, Jawa Barat. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan saat ini kedua pasien yang ditemukan terinfeksi dengan varian B.1.1.7 telah sembuh dan sedang dilakukan observasi oleh fasilitas kesehatan setempat.

Penyebaran Covid-19 varian B.1.1.7 Inggris ini memiliki tingkat transmisi yang lebih tinggi yakni 70 persen dari Covid-19 sebelumnya yang belum termutasi. Sebenarnya pembentukan varian baru B.1.1.7 UK ini dengan virus SARS-CoV-2 belum termutasi, dapat dikatakan hampir sama. Virus menempelkan dirinya pada sel dalam tubuh manusia, terutama di bagian organ respiratory atau paru-paru. 

Selanjutnya, virus melakukan replikasi dengan jumlah yang cukup besar hingga menimbulkan gejala sistemik, baik ringan maupun berat. Baru-baru ini Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengungkap pemerintah menemukan enam sampel varian baru Covid-19 di Indonesia. Penemuan varian baru ini berdasarkan hasil surveilans genom sequencing.

 

Baca jugaKolombia Jadi Negara Pertama di Amerika Terima Vaksin COVID-19 COVAX

 

"Sudah ditemukan enam sampel dengan varian VUI202012/01 GR/501.Y.V1 B.1.1.7. pada periode pengumpulan sampel bulan Januari dan Februari 2021," ungkapnya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Selasa (9/2/2021).

Dari enam sampel tersebut, tiga di antaranya ditemukan di DKI Jakarta. Sedangkan sisanya masing-masing ditemukan di Kalimantan Selatan, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan

"3 Sampel di DKI Jakarta, 1 Kalimantan Selatan, 1 Sumatera Utara dan 1 dari Sumatera Selatan," jelasnya.

Wiku menegaskan, laporan penemuan sampel varian baru Covid-19 ini merupakan bentuk transparansi pemerintah dalam menangani Covid-19. Dia menekankan, laporan ini bukan untuk menakuti masyarakat. Pemerintah masih terus meneliti karakteristik varian baru Covid-19 B.1.1.7, termasuk perilaku virus. Upaya ini untuk mencegah penambahan varian baru Covid-19 dan mempercepat penanganan pandemi.

"Pemerintah akan terus melakukan penelitian melalui pelacakan genetika maupun pemantauan perilaku virus secara konsisten dan intensif dalam rangka mencegah penambahan importd case di masa yang akan datang dan mempercepat penanganan pandemi nasional bahkan dunia," ucap Wiku.

Berita Selanjutnya
Keluarga Memliki Anak Usia Dini Dengan Stunting Berhak Mendapat Bansos PKH
Berita Sebelumnya
Ujian Pendidikan Kesetaraan 2021 Terdiri Dari Pilihan Ganda dan Essai

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar