Cari

Menteri PPPA dan Menteri Pariwisata Apresiasi Kampanye Anak PAUD Olahraga Minggu Pagi  

 

Menteri PPPA dan Menteri Pariwisata Apresiasi Kampanye Ajak Anak PAUD Olahraga Minggu Pagi yang dilakukan oleh Himpunan Pendidik Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) secara virtual di Jakarta, Jumat (5/3). 

 

Schoolmedia News, Jakarta -  Perhatian terhadap pentingnya pola hidup sehat dengan membentuk tubuh dan jiwa yang kuat harus ditanamkan sejak usia dini. Jika sejak usia PAUD seorang anak sudah ditanamkan pentingnya hidup sehat maka akan terinternalisasi menjadi kebiasaan positif hingga dewasa.

Hasil sensus 2020 mencatat penduduk Indonesia didominasi usia 15-64 tahun sebanyak 74,7 persen atau sekitar 191 juta jiwa. Jumlah penduduk usia muda 0-14 tahun sebanyak 23,3 persen dan penduduk usia di atas 65 tahun yang hanya sebesar 5,95 persen atau 16 juta jiwa. Berdasarkan rekapitulasi data pokok pendidikan nasional per 3 Maret 2021 disebutkan saat ini jumlah peserta didik PAUD tercatat 6.492.595 anak dengan jumlah satuan PAUD tercatat 204.308 sekolah. 

“Saya sangat mendukung dan memberi apresasi kampanye yang dilakukan Himpaudi kepada orangtua untuk mengajak anak PAUD setiap hari Minggu pagi melakukan olahraga bersama keluarga,” ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Puspa Yoga di chanel Youtube Himpaudi TV, Jumat (5/3). Sebelumnya, Menteri Pariwisata, Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan apresiasinya kepada Himpaudi yang mengkampanyekan olahraga sejak usia dini.  

Menurut Puspa Yoga,  melihat besarnya jumlah peserta didik PAUD, tidak salah jika kita menggantungkan harapan kepada mereka untuk masa depan Indonesia lebih baik. Agar anak-anak tersebut tumbuh dan berkembang secara optimal maka seluruh hak mereka harus dapat dipenuhi dalam kondisi apapun.

Baca Juga   :  Mendikbud Optimistis Pelaksanaan Tatap Muka Sekolah Tahun Ajaran Baru Terwujud 

Dikatakan, sesuai dengan UU Perlindungan Anak dan Konvensi Hak Anak terdapat empat hak dasar pada anak yang harus dapat dipenuhi. Yaitu hak untuk hidup, hak untuk tumbuh dan berkembang, hak untuk mendapatkan perlindungan dan hak untuk berpartisipasi.

Menurut dia, pemenuhan hak dasar anak itu adalah kewajiban negara, pemerintah pusat, pemerintah daerah, masyarakat, orangtua dan wali anak. Penelitian tentang Analisis Kondisi Anak Indonesia yang dilakukan oleh BPS dan Unicef tahun 2020  menyatakan periode masa usia 0-6 atau usia dini sangat penting karena membentuk fondasi serta tiang utama sebuah bangsa dimasa depan.  

Komitmen pemerintah sangat kuat untuk mendukung pengembangan anak usia dini telah menghasilkan capaian besar dalam akses anak kepada pendidikan usia dini. Angka partisipasi dan tamat sekolah tercatat naik drastis di semua jenjang pendidikan. Akan tetapi, kemajuan ini belum merata dan, disertai berbagai isu lain, mencerminkan kesenjangan substansial yang berkaitan dengan lokasi dan kemiskinan

Pemerintah menunjukkan komitmen membangun PAUD dengan meningkatkan akses dan mutu layanan PAUD lewat menerbitkan peraturan pemerintah mengenai standar pelayanan minimal bidang pendidikan pada tahun 2018. Peraturan ini meliputi beberapa target dan langkah perbaikan mutu pendidikan dini dan mendorong penerapan pendidikan dini yang bersifat holistik integratif.

Kuatnya komitmen pemerintah mengembangan anak usia dini menghasilkan capaian besar dalam akses anak kepada pendidikan usia dini. Angka partisipasi dan tamat sekolah tercatat naik drastis di semua jenjang pendidikan. Akan tetapi, kemajuan ini belum merata dan, disertai berbagai isu lain, mencerminkan kesenjangan substansial yang berkaitan dengan lokasi dan kemiskinan.

 

Minum air yang sehat dan cukup dapat menghindarkan anak dari resiko gangguan kesehatan. Namun, berdasarkan riset di 13 negara yang dipublikasikan oleh European Journal of Nutrition, kondisi sekarang menunjukkan jika 1 dari 4 anak di Indonesia masih kurang minum, dimana 30% yang dikonsumsi bukanlah air putih. Idealnya, anak pra-sekolah (usia 4 – 6 tahun) membutuhkan 1,2-liter air per hari (setara dengan 5 – 6 gelas), sedangkan anak usia 7 – 9 tahun membutuhkan sekitar 1,5-liter air  (6 – 7 gelas setiap hari).

Kolaborasi kedua belah pihak ini akan diwujudkan melalui pendidikan untuk  minum sehat yang diikuti oleh tenaga pendidik dan peserta didik lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari seluruh Indonesia. Metode ajar ini akan diimplementasikan oleh lembaga PAUD dalam mengajarkan kebiasaan minum air pada anak. Lembaga pendidikan seperti PAUD memiliki peran penting untuk memberikan arahan dan jejak ingatan positif terhadap kebiasaan minum air sebelum, selama, dan sesudah beraktivitas fisik, sejak dini.

HIMPAUDI mengajak lembaga dan tenaga pendidik PAUD untuk mengikuti pemilihan metode ajar terbaik dalam pendidikan minum sehat. Sebanyak kurang lebih 90 lembaga PAUD dengan metode Train the Trainers (TOT) yang dilakukan 786 tenaga pendidik kepada 4.500 peserta didik dari 34 provinsi di Indonesia turut berpartisipasi dalam kompetisi pencarian pola ajar pendidikan minum sehat ini. Metode ajar minum air yang menjadi pemenang kemudian akan dijadikan percontohan bagi PAUD di Indonesia dalam membangun pengetahuan, keterampilan, dan sikap pendidik serta anak usia dini terkait kebiasaan minum air yang sehat.

“HIMPAUDI tergerak dan memulai inisiatif untuk membiasakan anak minum air sejak dini melalui penerapan pendidikan lebih awal di lembaga PAUD. Hal ini sesuai dengan misi kami dalam menjalin kemitraan untuk peningkatan kompetensi, kualifikasi, kesejahteraan, dan perlindungan serta penghargaan pada pendidik dan tenaga kependidikan PAUD. Kami menyambut baik dukungan Danone AQUA dalam mewujudkan metode ajar minum air yang baik bagi anak usia dini,” ucap Prof. Dr. Ir. Netti Herawati, M.SI. Eko 

Penulis   : Eko Schoolmedia 

Editor     : Burhan Schoolmedia 

Berita Selanjutnya
Bendungan Sindang Heula Serang Dapat Mengairi 1.289 Ha Sawah
Berita Sebelumnya
Duta Petani Milenial Jadi Bagian Program Kampus Merdeka Belajar

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar