Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kunci secara virtual pada acara tahunan CNBC Indonesia Economic Outlook 2021 yang digelar pada Kamis, 25 Februari 2021. Foto: BPMI Setpres
Schoolmedia News, Jakarta - Pemerintah masih berupaya keras melakukan percepatan penanganan krisis kesehatan. Karena kunci untruk melakukan pemulihan ekonomi nasional bergantung pada penanganan pandemi covid-19.
Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo secara virtual pada acara tahunan CNBC Indonesia Economic Outlook 2021 pada Kamis (25/2). Dengan tema “Menuju Pemulihan Ekonomi Indonesia 2021”.
“Kunci pemulihan ekonomi kita adalah kemampuan kita dalam mengatasi pandemi. Penerapan disiplin 3M, 3T, dan PPKM skala mikro harus terus kita lanjutkan. Pada saat yang sama, sekarang ini kita besar-besaran melakukan vaksinasi,” ujarnya.
Dalam penanganan krisis kesehatan, Presiden mengungkap, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp372 triliun untuk mengupayakan hal itu.
“Berbagai stimulus telah diberikan dari sisi permintaan dan penawaran baik melalui bantuan sosial, Program Keluarga Harapan (PKH), subsidi gaji, Kartu Prakerja, program padat karya yang sangat banyak, bantuan produktif bagi UMKM, serta relaksasi maupun restrukturisasi pinjaman, keringanan pajak, dan kemudahan-kemudahan lainnya,” imbuhnya.
Kepala Negara menekankan bahwa penciptaan lapangan kerja secara berkelanjutan dan berkesinambungan hanya dapat diwujudkan dari para pelaku usaha di sektor swasta.
Baca juga: Jokowi Pastikan Awak Media Akan Peroleh Vaksinasi Secara Bertahap
Pemerintah telah mengeluarkan beragam insentif dan kemudahan untuk mendorong pergerakan perekonomian sektor swasta, Selain itu, pemerintah telah bersiap untuk memulihkan ekonomi nasional melalui reformasi struktural dan Undang-Undang Cipta Kerja beserta aturan turunannya.
“Undang-Undang Cipta Kerja dan aturan turunannya, PP dan Perpres, sudah selesai disiapkan yang memberikan kemudahan bagi pengembangan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. Sovereign Wealth Fund, Indonesia Investment Authority (INA), juga telah terbentuk agar kita mempunyai alternatif pembiayaan baru yang murah,” ujar Presiden.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan tumbuh positif antara 4 – 5 persen di tahun 2021. Beberapa indikator perekonomian di dalam negeri juga menunjukkan perkembangan yang cukup menggembirakan.
Dengan pergerakkan tersebut, upaya pemulihan ekonomi nasional akan menjadi semakin efektif. Presiden juga menyebut bahwa sumbangsih pemikiran para ekonom, pelaku usaha, dan para investor dalam memformulasikan kebijakan ekonomi yang paling sesuai dengan kondisi saat ini juga amat dinantikan.
“Mari kita buktikan bahwa pertumbuhan ekonomi kita di tahun 2021 ini lebih tinggi dari yang telah diperkirakan serta lapangan kerja terbuka dan kesejahteraan rakyat meningkat,” ujarnya
Tinggalkan Komentar