Cari

Badan Bahasa dan Dewan Pers Akan Uji Kompetensi Kemampuan Bahasa Indonesia Wartawan

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz yang didampingi oleh pejabat Eselon II di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menerima audiensi Dewan Pers secara daring. Foto : Eko Schoolmedia 

 

 

Schoolmedia News, Jakarta - Kepala Badan Pembinaan  dan Pengembangan Bahasa Indonesia, E Aminuddin Aziz memperkenalkan Uji Kompetensi Bahasa Indonesia (UKBI)  Adaptif kepada Dewan Pers, khususnya insan media yang dibawahinya.

Selain itu, UKBI Adaptif diharapkan dapat berguna sebagai alat ukur kompetensi kebahasaan wartawan. Demikian yang dikatakan oleh Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Muh. Abdul Khak saat membuka pertemuan itu.

Baca Juga : Merdeka Belajar Jadi Ruh Platform Setara Daring 

 

Senada dengan hal tersebut, Ketua Komisi Bidang Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi Pers, Jamaludin Insan juga menyambut baik pertemuan tersebut. Sebelum diskusi berlangsung, ia turut memperkenalkan rekan-rekannya yang hadir pada saat itu, di antaranya adalah Asep Setiawan (Ketua Komisi Pemberdayaan Organisasi) dan Hendry Ch Bangun (Wakil Ketua Dewan Pers).

Dalam kesempatan yang sama, Amin mengungkapkan bahwa pihaknya turut senang dengan respons positif dari Dewan Pers terkait inovasi terbaru UKBI. Ia menceritakan pertemuan tersebut bermula ketika peluncuran UKBI Adaptif. Banyak wartawan yang bertemu dengannya dan mengusulkan UKBI sebagai alat uji kebahasaan bagi awak media. Menyikapi usulan itu, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menginisiasi pertemuan dengan Dewan Pers untuk membicarakan hal tersebut.

“Saya senang sekali kita semua dapat bersilaturahmi di ruang Zoom ini, mungkin ada yang bertanya mengapa kami bersurat ke Dewan Pers ketika kami meluncurkan UKBI Adaptif Merdeka yang diberi nama oleh Mas Menteri. Saya ditemui oleh banyak wartawan dan wartawan mengusulkan UKBI ini baik sebagai alat uji kompetensi wartawan atau jurnalis dan meminta Badan Bahasa menyampaikan surat resmi bahwa ini masuk ke dalam ujian kompetensi, kurikulum wartawan. Dewan Pers dinilai mempunyai wewenang dalam hal ini dan kami langsung mengirim surat. Hasilnya, respons dari Dewan Pers baik dan cepat. Mari kita manfaatkan forum ini untuk mengenal UKBI Adaptif lebih dalam,” ungkap Kepala Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia, Aminuddin Azin.

Sebelumnya, produk unggulan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa tersebut telah diluncurkan pada 29 Januari 2021. UKBI Adaptif ini merupakan pengembangan mutakhir dari sistem layanan uji UKBI. UKBI jenis ini mengukur kemahiran berbahasa penutur bahasa Indonesia yang desain ujinya disesuaikan dengan estimasi kemampuan peserta uji, mulai dari kemahiran yang terendah hingga kemahiran yang tertinggi.

UKBI Adaptif dikembangkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan pelaksanaan ujinya dilakukan secara daring melalui KKLP UKBI. Kelompok kepakaran ini memberikan layanan pengujian UKBI Adaptif kepada penutur bahasa Indonesia, baik penutur jati maupun penutur asing.

Melalui KKLP UKBI, Badan Bahasa berharap dapat memberi layanan kebahasaan dan kesastraan yang profesional kepada semua anggota masyarakat, baik layanan bagi individu maupun bagi institusi atau lembaga dalam hal pengujian kemahiran berbahasa.

Amin menambahkan, tujuan utama pengembangan UKBI ini adalah untuk memotret kemahiran berbahasa penutur bahasa Indonesia lintas performa dengan cepat, tepat, dan efisien. Pemutakhiran UKBI ke dalam bentuk adaptif akan membuka peluang bagi penutur bahasa Indonesia yang lebih luas untuk mengikuti UKBI, termasuk kalangan profesional berbagai bidang termasuk wartawan dan pemelajar asing yang selama ini kesulitan mengikuti UKBI karena harus mengikuti satu paket uji lengkap yang kurang sesuai dengan estimasi kemahirannya.

Pada UKBI Adaptif, soal akan berhenti pada saat peserta uji sudah berada pada ambang kemahirannya. Hal ini terlihat dari jawaban peserta terhadap paket-paket soal yang diberikan, yang dianalisis secara otomatis dengan menggunakan algoritma komputer. 

Di akhir paparannya, Amin mengungkapkan bahwa selama ini Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa telah banyak melakukan berbagai kegiatan dengan media massa, di antaranya adalah anjangsana ke redaksi media massa arus utama dan media massa kampus, pelatihan bahasa laras jurnalistik, pembinaan bahasa melalui RRI, serta pembinaan bahasa lainnya. Mantan Atase Pendidikan London ini berharap agar Dewan Pers dapat mempertimbangkan rencana pengukuran kemampuan bahasa wartawan melalui UKBI Adaptif tersebut.

Penulis   : Eko Schoolmedia 

Editor     : Burhan Schoolmedia 

Berita Selanjutnya
Dosen Dipersiapkan Lahirkan Talenta AI Secara Masif Diseluruh Indonesia
Berita Sebelumnya
BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan Segera Digitalisasi Layanan Jaminan Sosial

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar