Cari

Syarat Menjadi Kepala Sekolah Ikut Guru Penggerak

 

Poster Guru Penggerak. Doc Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan  

 

Schoolmedia News, Sorong – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan mensyaratkan setiap kepala sekolah harus pernah menjadi guru penggerak. Guru Penggerak merupakan program yang dirancang untuk memberikan pembekalan kompetensi kepada para guru mulai dari jenjang TK/PAUD hingga SMA, guna menyiapkan pemimpin pembelajaran masa depan. Nantinya para guru yang tergabung dalam Program Guru Penggerak memiliki kesempatan untuk menjadi kepala sekolah. 
 
"Ke depan, kalau mau punya karir sebagai kepala sekolah, tentu harus melewati program Guru Penggerak, karena ini bukan cuma program penguatan, tapi juga kepemimpinan," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim di Sorong, Papua,  belum lama ini .

Angkatan pertama, peserta program Guru Penggerak dibatasi hanya untuk 2.800 orang. Mendikbud memastikan selanjutnya kuota program Guru Penggerak akan ditambah, seiring dengan tingginya minat para guru.

"Sebenarnya, melalui Program Guru Penggerak Kemendikbud bukannya mau mengajari menjadi guru. Semua guru yang baik tahu bahwa ada yang tidak beres dengan cara kita mengajar. Prosesnya ada yang salah. Padahal insting guru itu sudah benar. Jadi tugas Kemdikbud adalah memerdekakan insting itu," ujar Mendikbud.

Mendikbud berharap dengan mengikuti program Guru Penggerak para guru dapat mengubah pola pikir untuk selalu mengutamakan siswa dalam proses pembelajaran. 

Calon Guru Penggerak dari SMPN 9 Kota Sorong, Elis Franciska mengatakan kepada Mendikbud bahwa ada begitu banyak manfaat yang diterima sebagai peserta pendidikan Guru Penggerak. Melalui pendidikan guru penggerak, Franciska menyadari bahwa selama mengajar yang menurutnya sudah benar ternyata 100 persen belum sesuai dengan filosofi mengajar Bapak Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara. “Ketika kami ikut program Guru Penggerak, kami jadi mau berubah,” ujar Franciska (11/2).

Baca Juga : Atasi Kekurangan Guru Pemerintah Terima Guru PPPK 

Franciska menyosialisasikan apa yang telah mereka dapat selama menjalani pendidikan guru penggerak. Franciska sadar, bahwa apa yang ia peroleh juga penting untuk semua guru.

“Kami memberikan sosialisasi yang pertama kepada semua guru di SMP kami, itu sekitar 52 orang. Kami menyosialisasikan tentang apa itu Guru Penggerak dan apa yang kami dapat. Ternyata selama ini apa yang kami pelajari dan apa yang kami lakukan terhadap anak-anak didik kami jauh daripada apa yang seharusnya dilakukan di seorang Guru Penggerak itu. Teman-teman guru banyak yang jngin mengikuti Program Sekolah Penggerak,” kata Franciska.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Iwan Syahril mengatakan Kota Sorong termasuk angkatan pertama dalam Program Guru Penggerak. Hingga saat ini, ada 15 guru dari berbagai sekolah di Kota Sorong sedang menjalani pembekalan kompetensi Guru Penggerak selama sembilan bulan ke depan.

"Tahun depan akan ada lagi. Jadi totalnya ada enam angkatan. Setelah enam angkatan nanti akan balik lagi ke kota yang sama. Tapi untuk tahun ini sudah (tutup), tahun depan ayo berlomba ikut," ajak Iwan.

.Penulis : Keke Lovina 

Berita Selanjutnya
Libur Panjang Imlek, Jasa Marga Prediksi 179 Ribu Kendaraan Menuju Jakarta
Berita Sebelumnya
Imlek 2021 Merupakan Momentum Untuk Peduli Sesama, Berbagi dan Tingkatan Kepekaan Sosial

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar