Cari

Siswi Diduga Bunuh Diri karena PJJ, Wakil Ketua MPR: Ini Protes Keras Dunia Pendidikan

Foto: Pixabay


Schoolmedia News, Jakarta - Kasus seorang siswi SMA di Kecamatan Mamuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, nekat bunuh diri dengan meminum racun rumput diduga mengalami depresi karena tidak kuat menjalani belajar dengan sistem online (daring). Kasus ini mendapatkan tanggapan dari Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid.

Menurutnya, kasus ini menjadi "tamparan" atau protes keras bagi pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). 

"Sering saya sampaikan berkali-kali kepada Kementerian Pendidikan agar ada kebijakan khusus terkait dengan dunia pendidikan, waktu itu saya bilang agar anak-anak itu tidak stunting otaknya, ini bukan hanya stunting, tapi terjadi bunuh diri," ujar Gus Jazil di Wisma Syariah, Cipayung, Ciputat, Tangerang Selatan, Senin, 19 Oktober 2020, seperti dilansir dari laman Sindonews.

 

Baca juga: Sekolah Ini Raih Medali Terbanyak KSN 2020

 

Gus Jazil menjelaskan, kasus ini harus menjadi pelajaran bagi Kemendikbud. Adanya kejadian ini menunjukkan bahwa pertama, kurikulum darling dinilai belum jelas dan belum ada evaluasi secara komprehensif. Selain itu, fasilitas pendidikan daring juga dinilai belum semua kelompok masyarakat bisa mengaksesnya.

"Ini semua pendidikan kita ini tanpa skenario. Sampai ada begitu (kejadian bunuh diri) itu kan berarti tidak ada skenario. Guru juga tidak ngerti apa itu daring. Jadi maksud saya bukan minta dispensasi kemudian yang gak punya fasilitas lantas nggak sekolah," tututnya.

 

Baca juga: 8 Webinar Gratis Kemdikbud untuk Asah Keterampilan Guru

 

Dia melanjutkan, negara memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan pendidikan di tengah pandemi Covid-19. Caranya yaitu dengan membuat kebijakan yang sesuai dengan keadaan. 

"Ini kebijakan daring ini kebijakan sporadik, masih tidak bisa dievaluasi. Maksud saya sporadik itu kurikulumnya tidak matang, fasilitasnya tidak ada, gurunya juga belum tentu bisa, siswanya atau orang tua siswa juga tidak sanggup maka ada kejadian bunuh diri. Itu menurut saya itu protes keras dunia pendidikan," pungkasnya. 

Diketahui, jasad seorang siswi SMA di Kecamatan Mamuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, berinisial MI berusia 16 tahun itu ditemukan terbujur kaku di bawah tempat tidur di rumahnya, Sabtu (17/10). Polisi masih mendalami kasus ini.

Berita Selanjutnya
Universitas Terbuka Bersiap Ubah Status 
Berita Sebelumnya
Kamu Ingin Ikut Festival Sains dan Budaya? Daftar Mulai Sekarang!

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar