Ilus: Freepik
Schoolmedia News, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim berharap para calon guru penggerak agar terus belajar dan mencoba hal baru. Ia mengatakan hal tersebut saat membuka program Pendidikan Guru Penggerak (PGP).
Dalam kesempatan tersebut, dia mengapresiasi para guru yang sudah berjuang mengambil peran menuju transformasi pendidikan Indonesia. Yakni, guru menjadi transformasi pendidikan untuk pembelajaran yang berpihak kepada murid dan pembelajaran yang merdeka.
Dia menjelaskan, bahwa untuk ikut seleksi calon guru penggerak ini tidaklah mudah. Oleh karena itu dia mengapresiasi para guru yang memiliki motivasi tinggi untuk mengikuti prosesnya dari awal sampai akhir.
Alumnus Harvard ini menuturkan, para calon guru penggerak akan mengikuti pendidikan selama 9 bulan. Dia mengatakan, pembelajaran yang akan dijalani ini merupakan pembelajaran yang bermakna, pembelajaran yang penuh refleksi dan pembelajaran yang penuh kerendahan hati untuk terus berbenah.
Baca juga: Kemen PPPA Keluarkan Buku Penanganan Gangguan Psikososial untuk Siswa
Para calon guru pengggerak, katanya, tidak perlu khawatir menjalani proses pendidikan selama 9 bulan ini karena ada fasilitator dan pendamping yang akan menemani.
Maka, dia meminta kepada para calon guru penggerak untuk terbuka dalam proses belajar kepada fasilitator dan pendamping ini agar hasil pendidikannya akan maksimal.
"Sampaikan semua tantangan, keberhasilan sekecil apa pun, kebingungan yang dihadapi. Berbagilah setiap kebahagiaan atas perubahan-perubahan yang dialami," katanya pada peluncuran Program Guru Penggerak yang digelar secara daring, Kamis, 15 Oktober 2020.
Kepada semua calon guru penggerak, dia mengingatkan bahwa setiap orang adalah guru sekaligus murid oleh karena itu teruslah mencoba dan terbuka pada hal-hal baru.
Dia berpesan, guru harus ingat bahwa ada para murid-murid yang harus ditemani untuk mengisi masa depan bangsa. Masa yang pastinya akan terjadi hal-hal baru. Oleh karena itu, harapnya, teruslah membiasakan untuk mengeksplorasi kebaruan dan terus mencari cara terbaik untuk diimplementasikan di ruang kelas.
Proses untuk belajar ini, kata dia, pastilah tidak nyaman dan mungkin para calon guru penggerak ini akan menemui banyak keraguan untuk menilai apakah proses ini sudah tepat atau belum.
Baca juga: Pelajar Ikut Demonstrasi, Ini Tindakan Tegas dari Disdik!
Jika keraguan ini terjadi, ujarnya, ini merupakan hal yang wajar.
"Teruslah belajar untuk berproses bersama. Teruslah bergotong-royong, saling mendukung, saling menyemangati, dan saling mengajari. Cita-cita kita hanya satu, pembelajaran yang berpihak kepada murid, pembelajaran yang memerdekakan pemikiran, dan potensi murid tersebut," ujarnya.
Terkait hal ini, Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Iwan Syahril mengatakan, Pendidikan Guru Penggerak ini akan diikuti oleh 2.460 guru.
Selain itu akan ditemani oleh 507 pengajar praktek pendamping dan 147 fasilitator terbaik yang telah terpilih pada PGP angkatan pertama ini.
Iwan pun mengapresiasi mereka yang telah berhasil lolos karena proses seleksinya memang tidak mudah dan penuh perjuangan. Mulai dari proses menyiapkan dokumen untuk administrasi sampai simulasi mengajar dan wawancara.
Baca juga: https://news.schoolmedia.id/berita/Pelajar-Ikut-Demonstrasi-Ini-Tindakan-Tegas-dari-Disdik-2268
Iwan menuturkan, cita-cita dan gagasan guru penggerak ini diluncurkan Kemdikbud adalah untuk menghidupkan kembali pemikiran Ki Hajar Dewantara di dalam ruang kelas serta membangun ekosistem pendidikan yang merdeka belajar dan selalu berpihak kepada murid.
"Melalui PGP kita akan mendorong calon guru penggerak menjadi pemimpin-pemimpin masa depan Indonesia yang berpusat pada murid dengan memandang rasa hormat, fokus dan orientasi utama kepada murid dan pembelajaran mereka," ucapnya.
Tinggalkan Komentar