Ilus: Pixabay
Sebuah perusahaan pengawasan melacak gerakan lebih dari 2,5 juta orang di kawasan Xinjiang di bagian barat China. Hal tersebut terungkap dari data yang disiarkan oleh seorang pakar internet Belanda.
Pangkalan data jejaring SenseNets Technology Ltd membiarkan data berisi nama, nomor kartu identitas, tanggal lahir, dan data lokasi seseorang tidak terlindungi selama berbulan-bulan. Perusahaan ini bergerak di bidang teknologi pengenalan wajah di Shenzhen.
Menurut Victor Gevers, pendiri bersama organisasi nirlaba GDI.Foundation, yang pertama kali mencatat kerentanan dalam serangkaian materi yang diunggah di media sosial pekan lalu.
Data tersebut juga menunjukkan bahwa sekitar 6,7 juta titik data lokasi yang terkait dengan orang-orang yang dikumpulkan dalam waktu 24 jam. Titik data ini ditandai dengan deskripsi seperti "masjid," "hotel," "kedai internet," dan tempat-tempat lain dengan kamera-kamera pengawasan mungkin ditemukan.
"Ini sepenuhnya terbuka dan siapa pun tanpa otentifikasi punya hak-hak administratif penuh. Anda bisa pergi ke 'database' dan membuat, membaca, memutakhirkan dan menghapus sesuatu," kata Gevers.
China telah menghadapi kecaman dari para pegiat, pakar, pemerintah asing dan pakar HAM PBB atas apa yang mereka sebut penahanan massal dan pengawasan ketat terhadap kaum minoritas Muslim Uighur dan kelompok-kelompok Muslim lain.
Menurut informasi di lamannya, SenseNets bekerja dengan kepolisian China di sejumlah kota. Perusahaan induk NetPosa Technoloies Ltd, yang sahamnya tercatat di bursa Shenzhen, memiliki kantor di sebagian besar provinsi China dan kawasan, termasuk Xinjiang.
SenseNet, NetPosa dan pemerintah regional Xinjiang belum menanggapi permintaan untuk berkomentar pada Ahad.
Pemerintah China telah meningkatkan pengawasan pribadi di Xinjiang selama beberapa tahun belakangan, termasuk pembangunan sistem pengawasan video dan telepon cerdas yang memantau teknologi.
Gevers mengatakan pihaknya memberi tahu langsung SenNets soal kerentanan itu sesuai dengan protokol GDI.Foundation. Menurut Gevers, SenseNets tidak menanggapi, tapi sejak itu perusahaan tersebut mengambil langkah-langkah untuk mengamankan bank data.
Tinggalkan Komentar