Cari

Rumah Hancur, Pelajar Korban Tsunami Pandeglang Butuh Seragam dan Buku

Ilustrasi gelombang tsunami menerjang Kabupaten Pandeglang, Banten. Foto: Pixabay

 

Ratusan pelajar tingkat SD, SMP dan SMA/SMK/MA dari keluarga korban tsunami di Kabupaten Pandeglang, Banten, hingga kini membutuhkan pakaian seragam dan buku untuk mengikuti proses kegiatan belajar mengajar (KBM). Namun, meski para pelajar tersebut tidak mengenakan seragam, pihak sekolah memperbolehkan para siswa tersebut mengikuti KBM.

"Kami pada hari kedua masuk sekolah tanpa memakai baju seragam dan buku karena hilang diterjang tsunami," kata Yati, pelajar kelas 6 SDN Teluk Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Selasa, 8 Januari 2019.

Untuk diketahui, masyarakat Desa Teluk Kecamatan Labuan masuk kategori wilayah terparah akibat terjangan gelombang tsunami yang meluluhlantakan desa mereka pada Sabtu, 22 Desember 2018 malam. Sebab, lokasi perkampungan ini cukup berdekatan dengan pesisir Pantai Labuan. Akibat dari gelombang tsunami ini, ratusan rumah warga diperkirakan dalam kondisi rusak berat dan sedang.

"Kami berharap bantuan pakaian seragam, sepatu dan buku dapat direalisasikan," kata Yati berharap.

Terkait dengan proses belajar mengajar, Samsuri, guru SMPN di Kecamatan Sumur mengatakan proses KBM hingga kini belum normal. Kondisi ini dikarenakan masih ada siswa yang tinggal di pengungsian. Jumlah pelajar yang belum masuk sekolah, kata Samsuri, sekitar 300 siswa. Bahkan diperkirakan jumlah siswa yang mengikuti KBM hanya mencapai 70 persen.

Berita Selanjutnya
Ciptakan Zona Bebas Korupsi, Mendikbud Ingatkan Jajarannya Perhatikan 6 Hal Kelola Anggaran 2019
Berita Sebelumnya
Ajak Kurangi Sampah Plastik, Menlu Minta Pegawai Bawa Botol Minum

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar