Ilustrasi anak sekolah, Foto: Pixabay
Angka rata-rata lama sekolah warga Kabupaten Serang pada tahun 2016 sebesar 6,98 tahun. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 0,19 yakni menjadi 7,17 tahun pada 2017. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Serang ini, berarti Serang mencapai angka tertinggi di wilayah Provinsi Banten bersama-sama dengan Kota Tangerang Selatan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang, Asep Nugrahajaya, dalam keterangan tertulisnya di Serang, mengatakan, peningkatan angka rata-rata lama sekolah tidak lepas dari program prioritas yang dicanangkan Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah. Ratu memfokuskan pada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang merupakan indeks komposit dari angka pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat.
"Angka rata-rata lama sekolah ini merupakan salah satu penyumbang IPM, dan meningkat sangat baik," kata Asep, Rabu, 6 Februari 2019.
Baca juga: 76 Guru Garis Depan Resmi Jadi ASN di Sulsel
Asep menjelaskan, berbagai program digulirkan semasa kepemimpinan Ratu Tatu Chasanah, mulai dari beasiswa, pendidikan kesetaraan, insentif guru, perbaikan ruang kelas, hingga pengembangan sekolah satu atap (satap).
Menurut Asep, 1.650 siswa SD dan 2.452 siswa SMP telah mendapatkan beasiswa. Selain itu, 351 guru PAUD mendapat beasiswa dan 2.851 mendapatkan insentif.
"Beasiswa ini untuk menjamin semua warga bisa sekolah. Pesan Bupati, tidak boleh ada siswa putus sekolah," kata Asep.
Guru di Kabupaten Serang pun, kata Asep melanjutkan, dibanjiri insentif. Terbaru, untuk 1.720 guru honorer nonK2.
"Sebelumnya, ada insentif untuk 8.686 guru ngaji dan 1.165 guru TPQ dengan anggaran Rp 6,04 miliar, dan insentif untuk dua guru TKK dengan anggaran Rp 57,6 juta" kata Asep.
Selain itu, Asep menguraikan, insentif juga diberikan untuk 152 pegawai honorer K2 nonguru dengan total anggaran Rp 638,4 juta, insentif untuk 6.190 guru madrasah diniyah awaliyah total Rp 7,4 miliar, insentif untuk lima guru bantu sekolah total Rp 84 juta, insentif untuk 691 guru SD K2 total Rp 5,8 miliar, dan insentif untuk 121 guru SMP K2 dengan total Rp 1,01 miliar.
Baca juga: Mendikbud Targetkan 2023 Tidak Ada Lagi Guru Honorer
Selain pemberian insentif, Asep menjelaskan, pengembangan kompetensi guru juga terus dilakukan. Untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah, Pemkab Serang telah menggulirkan program kesetaraan Paket A, B, dan C. Uraiannya, paket A sebanyak 360 siswa, Paket B 1.620 siswa, dan Paket C sebanyak 2.310 siswa.
"Kemudian pengembangan dan dukungan untuk program SMP Satap, juga terus kami lakukan," ujar Asep.
Menurut Asep, per tahun, pemerintah kabupaten setempat sudah melaksanakan perbaikan 252 ruang kelas rusak dengan anggaran Rp 26,6 miliar. Perbaikan ruang kelas yang dilakukan tidak hanya fokus dari APBD, juga dari bantuan sosial perusahaan.
"Perbaikan ruang kelas ini membutuhkan anggaran besar sehingga kami membutuhkan bantuan dari berbagai pihak," kata Asep.
Baca juga:Paus Fransiskus dan Imam Al Azhar Tandatangani Deklarasi Perdamaian
Program pendidikan yang sudah dilaksanakan, kata Asep, telah menghasilkan peningkatan rata-rata lama sekolah sebesar 0,19 tahun dan sebagai angka tertinggi di Banten.
"Padahal pada kurun tahun 2015 sampai 2016, peningkatan rata-rata lama sekolah hanya 0,01 tahun," kata Asep.
Tinggalkan Komentar