Cari

Perlu Tatap Muka, SLB Bayan Kekurangan Guru

Huruf Braille, Foto: Pixabay

 

Sekolah Luar Biasa (SLB) Tingkat SD dan SMP di Dusun Telaga Bagek, Desa Anyar, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, kekurangan tenaga pengajar.

"Kendala yang kami hadapi untuk saat ini adalah kurangnya tenaga pengajar," kata Indra, guru di sekolah tersebut, Senin, 4 Februari 2019.

Indra mengatakan pengajar yang masih aktif di sekolah ini berjumlah enam orang. Sekolah Luar biasa Bayan ada dua tingkatan, SD dan SMP. Murid sekolah dasar berjumlah 20 murid dan SMP sebanyak 4 murid. Totalnya ada 24 siswa.

Indra mengungkapkan, untuk mengajari murid tersebut, pihaknya harus melakukannya dengan cara tatap muka satu persatu. Hal ini, kata Indra, lebih optimal dalam pengajaran.

Ia berharap ke depannya ada tambahan tenaga pengajar di sekolah ini, sehingga proses belajar mengajar lebih efektif lagi.

Hal senada diungkapkan Erna, Guru di SLB Bayan. Ia menilai, sekolah masih kekurangan tenaga pengajar, seperti saat ini guru yang berlatar belakang pengajar tunanetra hanya satu orang, selebihnya guru biasa.

Erna mengungkapkan kecacatan siswa-siswi bermacam-macam, seperti Tuna Netra (buta), Tuna Rungu (tuli), Tuna Wicara (bisu), Tuna Daksa (cacat fisik), dan Tuna Grahita (keterbelakangan mental).

"Kami sebagai pengajar pun harus memiliki kesabaran ekstra dalam menghadapi mereka, karena diantara mereka banyak pula yang nakal," kata Erna menjelaskan.

Berita Selanjutnya
Tokoh Masyarakat Banten Minta Pemprov Juga Gratiskan Sekolah Swasta
Berita Sebelumnya
Ridwan Kamil Minta Bunda PAUD Atasi Stunting

Berita Lainnya:

Comments ()

Tinggalkan Komentar